Jakarta, IDN Times – Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, membuka pusat penjualan dan layanan baru di wilayah Xinjiang, China. Wilayah ini adalah rumah bagi populasi Muslim yang dikenal sebagai Uighur, yang telah diidentifikasi oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan organisasi hak asasi sebagai kelompok etnis yang tertindas.
Tesla mengumumkan langkah itu minggu lalu di Weibo, platform media sosial populer di China. The Wall Street Journal sebelumnya juga melaporkan kepindahan Tesla ke Xinjiang.
“Pusat Tesla Urumqi secara resmi membuka #inanewdirection… Sebagai Tesla Center pertama di Xinjiang, lokasi ini mengintegrasikan penjualan, layanan, dan pengiriman. Ini akan membantu pengguna Xinjiang menikmati pengalaman layanan satu atap, mengawal pemilik mobil Tesla dalam perjalanan mereka ke barat,” tulis Tesla pada 31 Desember di akun Weibo, sebagaimana dikutip dari CNBC, Rabu (5/1/2022).
Banyak pengguna media sosial di China menyatakan apresiasinya sebagai tanggapan atas postingan Tesla. Namun langkah itu menimbulkan kemarahan di Barat.