Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
CEO Tesla, Elon Musk (www.forbes.com)
CEO Tesla, Elon Musk (www.forbes.com)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan milik Elon Musk, Tesla Inc. kalah dalam persidangan dari mantan karyawan operator liftnya bernama Owen Diaz dan harus membayar 137 juta dolar AS atau setara Rp1,94 triliun. Hukuman tersebut karena Tesla telah membiarkan tindakan rasis dan adanya grafiti ofensif yang dialami mantan karyawannya di pabrik pembuat mobil listrik California utara.

Menurut pengacara Diaz, Lawrence Organ, denda tersebut termasuk 6,9 juta dolar AS untuk tekanan emosional yang dialami Diaz dan 130 juta dolar AS untuk ganti rugi

1. Korban rasis Tesla alami tekanan mental

Ilustrasi rasis (unsplash.com/Markus Spiske)

Pengacara Diaz lainnya, J. Bernard Alexander III, mengatakan kepada hakim bahwa Tesla memiliki kebijakan tanpa disertai tanggung jawab.

Diaz sendiri bersaksi bahwa dia tidak bisa tidur menderita dan penurunan berat badan karena kehilangan nafsu makan. “Beberapa hari saya hanya duduk di tangga dan menangis,” katanya kepada hakim di persidangan seperti dilansir Aljazeera, Rabu (6/10/2021).

2. Tesla harus evaluasi ulang kebijakannya

Elon Musk, CEO SpaceX (Instagram.com/elonmuskk)

Organ berharap putusan itu mendorong Tesla untuk mengevaluasi ulang kebijakannya, sehingga tidak ada karyawan yang harus mengalami perlakuan serupa di lingkungan kerja.

"Putusan hakim mengirimkan pesan kepada salah satu perusahaan terkaya di dunia bahwa ia harus memperlakukan semua karyawannya dengan bermartabat dan hormat," katanya Organ.

3. Tanggapan Tesla setelah kalah dalam persidangan

CEO Tesla Elon Musk. Foto diambil dari media sosial. instagram.com/elonmusk

Tesla dan pengacaranya, Tracey Kennedy, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tesla berpendapat bahwa itu tidak pernah dimaksudkan untuk mengabaikan hak dan keselamatan pekerja Afrika-Amerika yang ditempatkan oleh agen kepegawaian dan bahwa semua insiden yang dilaporkan oleh Diaz diselidiki dan diselesaikan.

Kennedy juga bilang bahwa klaim Diaz tidak didukung oleh bukti. “Kisah Diaz sama sekali tidak masuk akal,” ucapnya.

Editorial Team