Tesla Pegang Bitcoin Senilai Hampir Rp28 Triliun di Akhir 2021

Jakarta, IDN Times – Tesla mengatakan, dalam sebuah pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) pada Senin (7/2/2022), pihaknya memegang Bitcoin senilai hampir 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp28 triliun pada akhir tahun lalu.
Sebelumnya pada 2021, perusahaan mobil listrik milik miliarder Elon Musk itu telah membeli total Bitcoin senilai 1,5 miliar dolar AS.
1. Harga Bitcoin berubah-ubah
Harga Bitcoin, cryptocurrency terpopuler, menutup tahun lalu dengan naik hampir 60 persen, diperdagangkan di atas 46 ribu dolar AS pada 31 Desember.
Sebelumnya nilainya telah merosot serendah 30 ribu dolar AS pada Juli lalu, di tengah kekhawatiran atas tindakan keras peraturan di China. Namun setelah itu, harganya kembali reli ke level tertinggi sepanjang masa di atas 68 ribu dolar AS pada awal November.
Pada Senin pagi kemarin, Bitcoin diperdagangkan tepat di bawah 43 ribu dolar AS.
2. Bitcoin dan Tesla
Selain membeli Bitcoin dalam jumlah besar, Tesla juga pernah menerima Bitcoin sebagai opsi pembayaran. Tetapi telah menghentikannya pada Mei 2021 karena masalah lingkungan.
Dikutip dari CNBC, Tesla tidak memperhitungkan Bitcoin sebagai aset mark-to-market, artinya itu hanya memengaruhi pendapatannya saat membeli atau menjual mata uang digital itu. Oleh karena itu, penurunan nilai Bitcoin seharusnya tidak mempengaruhi pendapatannya selama Tesla belum melepaskan kepemilikannya.
3. Keuntungan dan kerugian dari kepemilikan Bitcoin
Berdasarkan pengajuan kepada SEC, Tesla telah mencatat kerugian penurunan nilai sebanyak 101 juta dolar AS pada tahun 2021 dari investasi Bitcoinnya karena harganya turun.
Namun, Tesla juga menyebut bahwa mereka mencatatkan keuntungan sebesar 128 juta dolar AS setelah menjual sebagian dari kepemilikannya Maret lalu. Secara keseluruhan, Tesla memperoleh 27 juta dolar AS dalam transaksi kripto selama tahun 2021. Angka ini dicatat sebagai kerugian negatif dalam restrukturisasi dan biaya lainnya.