Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dalam acara pelepasan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Rumania merangkap Republik Muldova, Meidyatama Suryodiningrat; dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono di kantor pusat IDN Media, Jakarta, Jumat (14/7/2023). (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM), Teten Masduki mengungkapkan, Indonesia belum memiliki strategi nasional terkait transformasi digital hingga saat ini. Hal itu juga sejalan dengan ketiadaan badan yang mengatur sehingga perkembangan transformasi digital cenderug tidak terstruktur.

Teten pun mengakui, transformasi digital lebih pesar di hilir, yakni di sektor jasa dan perdagangan. Namun, hal tersebut justru lemah di manufaktur, pertanian, maritim, kesehatan, dan lainnya.

"Akibatnya, transformasi digital yang banyak diinisiasi oleh swasta tidak melahirkan ekonomi baru seperti di China. Kue ekonomi nasional tidak bertambah signifikan, tetapi faktor pembaginya semakin banyak," kata Teten dalam catatannya, dikutip IDN Times, Jumat (29/9/2023).

1. Reseller online

Hansya Grosir Hijab di TikTok Shop (Dok. TikTok)

Sejalan dengan itu, pasar domestik kini diakui Teten banyak diisi oleh reseller online. Hal itu diperparah dengan banyaknya produk murah China yang menyerbu pasar digital domestik RI.

"Saat ini pasar Indonesia jadi tempat pembuangan produk dari China yang sedang mengalami pelemahan ekonomi. Oleh karena itu, seperti di China, agenda transformasi digital perlu dilandasi kebijakan otoritatif agar lebih terarah," ujar Teten.

2. Pengaturan perdagangan secara elektronik perlu jadi prioritas

Editorial Team

Tonton lebih seru di