Ilustrasi inflasi (freepik.com/freepik)
Meskipun inflasi melambat pada awal tahun ini, para pejabat the Fed memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin ke kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen pada akhir tahun. Pemangkasan tersebut diperkirakan akan mendukung pasar saham yang telah mencapai rekor baru sejak musim gugur karena prospek penurunan suku bunga.
Ketua the Fed Jerome Powell mengakui bahwa inflasi meningkat pada awal tahun ini setelah turun drastis pada tahun lalu. Namun dia mengatakan, peningkatan pada Januari kemungkinan disebabkan oleh tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menyesuaikan data secara musiman.
Dia mengatakan, data Februari lebih mengkhawatirkan, namun tidak menunjukkan lonjakan dibandingkan bulan sebelumnya.
"Ceritanya pada dasarnya sama dengan inflasi yang turun secara bertahap menjadi 2 persen meski terkadang bergelombang. Kami tidak akan bereaksi berlebihan terhadap data dua bulan ini. Kami juga tidak akan mengabaikannya," kata Powell.
Dia tidak memberikan penjelasan lebih spesifik mengenai kapan the Fed akan mulai memangkas suku bunganya. Dia hanya menyatakan hal itu kemungkinan akan terjadi
Namun, dia mencatat bahwa selain kemajuan lebih lanjut dalam inflasi, pejabat Fed juga dapat menurunkan suku bunga jika ada pelemahan yang signifikan di pasar tenaga kerja.