ilustrasi ekonomi (IDN Times)
Airlangga mengatakan, realisasi anggaran yang digunakan untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 hingga akhir Maret 2021 mencapai Rp134,07 triliun, atau 19,2 persen dari pagu Rp699,43 triliun.
Untuk sektor kesehatan, realisasi PEN baru menyentuh 11 persen dari total pagu Rp175,52 triliun, yakni sekitar Rp18,59 triliun. Kemudian, realisasi PEN terbesar hingga kuartal I 2021 digelontorkan pemerintah untuk perlindungan sosial, yakni Rp47,92 triliun atau 32 persen dari total pagu Rp150,88 triliun.
Adapun rincian perlindungan sosial terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) 9,7 juta keluarga penerima manfaat (KPM), kartu sembako untuk 15,93 juta KPM, Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 9,5 juta KPM, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa bagi 2,45 juta KPM, dan Kartu Pra Kerja untuk 2,4 juta KPM, serta Bantuan Kuota Internet bagi 26,99 juta peserta dan tenaga didik.
Kemudian, realisasi anggaran PEN untuk program prioritas mencapai Rp14,9 triliun atau 12 persen dari total pagu Rp125,17 triliun.
Sementara, realisasi anggaran PEN untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai Rp37,71 triliun atau 20 persen dari pagu total Rp191,3 triliun. Anggaran PEN juga diberikan sebagai insentif usaha sebesar Rp14,95 triliun atau 26 persen dari total pagu Rp56,72 persen.