Donald Trump dan Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria | Prime Minister's Office, Government of India)
Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah pemerintahan Trump, AS telah mengenakan tarif pada barang-barang Tiongkok senilai miliaran dolar. Langkah itu ditujukan untuk mengatasi keluhan lama tentang berbagai masalah seperti kurangnya akses pasar dan perlindungan kekayaan intelektual. Tiongkok kemudian menanggapi dengan memberlakukan bea masuknya sendiri atas barang-barang AS.
Sejak menjabat pada Januari, Presiden Joe Biden yang menggantikan Trump telah mempertahankan tarif dan sanksi era Trump terhadap perusahaan teknologi besar Tiongkok seperti Huawei. Biden juga mengumumkan sanksi tambahan terhadap entitas Tiongkok.
“Tetapi Biden belum mengartikulasikan strategi perdagangan atau pendekatan lain yang benar-benar efektif dalam melawan kekuatan ekonomi China,” kata Michael Hirson, kepala praktik untuk China dan Asia Timur Laut di Eurasia Group, di “Squawk Box Asia” CNBC, Senin.
Sementara itu, selama pertemuan tingkat tinggi antara pejabat kedua negara pada Senin, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan AS harus menghapus tarif. Permintaan itu adalah bagian dari tiga permintaan yang lebih luas dari Tiongkok untuk AS, kata kementerian.
Di sisi lain, pejabat senior pemerintah AS tidak menyebutkan tarif dalam panggilan telepon dengan wartawan tentang pertemuan yang dilakukan pejabat Tiongkok dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman. Para pejabat AS hanya mengatakan Sherman menekankan kekhawatiran tentang perdagangan dan praktik ekonomi yang tidak adil.