Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seasonal marketing pada hari raya Natal (pexels.com/Negative Space)

Mengoptimalkan omzet bisnis memerlukan strategi pemasaran yang cerdas dan cermat. Salah satu cara yang efektif adalah melalui seasonal marketing atau pemasaran musiman. Pada dasarnya, strategi ini memanfaatkan momentum dari perayaan atau musim tertentu untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan.

Di Indonesia, seasonal marketing identik dengan perayaan hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Natal, dan tahun baru. Saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, misalnya, tingkat pembelian masyarakat meningkat tajam, terutama pada bidang fashion, skincaremakeup, dan makanan.

Oleh karena itu, brand dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendongkrak penjualan. Berikut beberapa tips yang dapat membantumu memaksimalkan omzet melalui strategi seasonal marketing.

1. Identifikasi musim dan perayaan yang relevan

ilustrasi kampanye black friday yang biasa dilakukan di akhir tahun (unsplash.com/CardMapr.nl)

Langkah pertama dalam menerapkan strategi seasonal marketing adalah mengenali musim atau perayaan yang relevan dengan bisnis. Tak semua jenis perayaan dapat dimanfaatkan momentumnya untuk meluncurkan kampanye khususJika memaksakan diri, dikhawatirkan ROI (Return on Investment) tidak sepadan dengan bujet yang dikeluarkan.

Sebagai contoh, sport brand mungkin lebih cocok meluncurkan kampanye khusus di akhir tahun karena banyak orang membuat resolusi untuk rajin berolahraga setiap pergantian tahun. Sementara itu, bulan Ramadan mungkin bukan waktu yang tepat karena banyak umat muslim berpuasa dan mereka sulit mempertahankan kebiasaan olahraga.

Dengan memahami karakteristik setiap musim dan perayaan, brand bisa merencanakan kampanye pemasaran yang lebih terarah. Dengan begitu, hasil yang ditorehkan bisa menjadi lebih terukur.

2. Buat penawaran khusus

Editorial Team

Tonton lebih seru di