ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
Destry menjelaskan penguatan dan pendalaman pasar uang dan valas ini sangat diperlukan dalam rangka untuk memperkuat transmisi kebijakan moneter khususnya melalui suku bunga dan nilai tukar.
"Dengan adanya pasar uang yang dalam maka dapat tercapai suatu dasar pembentukan bagi suku bunga atau lindung nilai jangka panjang yang tercermin pada suku bunga kredit obligasi domestik dan harga derivatif suku bunga dan juga nilai tukar. Instrumen lindung nilai atau hedging ini sangat dibutuhkan untuk pembiayaan kegiatan ekonomi sektor riil baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang," tegasnya.
Selain itu, BI juga akan melakukan penguatan blueprint pengembangan pasar uang sebagai peta jalan untuk menciptakan well-functioning market dalam mendukung kelancaran transmisi kebijakan moneter dan sebagal fondasi dari stabilitas sistem keuangan serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Kedua, penguatan sistem pembayaran pada digitalisasi ekonomi dan keuangan. Hal ini memperhatikan potensi digital Indonesia, melalui tiga fokus sistem pembayaran seperti stabilitas infrastruktur sistem pembayaran, memperkuat industri sistem pembayaran yang sehat, dan memperluas akseptasi digital.
Ketiga, kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan pro growth dengan insentif makroprusdensial (KLM) melalui perluasan pemberian insentif kepada sektor-sektor yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.