Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) melaporkan transaksi berjalan mengalami defisit 1,6 miliar dolar AS selama 2023 atau 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Posisi ini berbanding terbaik bila dibandingkan 2022 yang mencatatkan surplus 13,2 miliar dolar AS atau 1,0 persen dari PDB.

"Perkembangan ini dipengaruhi oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang, seiring kondisi perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas, serta permintaan domestik yang kuat," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, yang dikutip Jumat (23/2/2024).

1. Defisit transkasi berjalan kuartal IV meningkat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, transaksi berjalan pada kuartal IV juga mencatatkan defisit 1,3 miliar dolar AS atau 0,4 persen terhadap PDB. Defisit ini meningkat bila dibandingkan dengan kuartal III sebesar 1 miliar dolar AS.

Di sisi lain, defisit neraca jasa, kata Erwin, berkurang sejalan dengan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara seiring pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung.

2. Transaksi modal dan finansial ditopang surplus investasi langsung dan portofolio

ilustrasi uang (IDN Times/Mardya Shakti)

BI menyatakan transaksi modal dan finansial 2023 mengalami perbaikan yang signfikan dengan membukukan surplus 8,7 miliar dolar AS, dibandingkan defisit 8,7 miliar dolar AS di 2022.

"Ini ditopang oleh surplus investasi langsung dan investasi portofolio di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," jelasnya.

Perbaikan transaksi modal dan finansial ditopang oleh posisi cadangan devisa pada Desember 2023 naik mencapai 146,4 miliar dolar AS dibandingkan realisasi Desember 2022 yang tercatat 137,2 miliar dolar AS. 

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

3. Ketahanan sektor eksternal tetap kuat dalam dinamika global

Ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Perkembangan NPI secara keseluruhan 2023 menunjukkan ketahanan sektor eksternal yang tetap kuat di tengah masih tingginya ketidakpastian ekonomi global. NPI keseluruhan 2023 membukukan surplus sebesar 6,3 miliar dolar AS,

"Ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat surplus 4,0 miliar dolar AS, terutama didukung kuatnya kinerja transaksi modal dan finansial," jelas Erwin.

Sedangkan untuk kuartal IV, NPI mencatatkan surplus 8,6 miliar dolar AS, meningkat signifikan dibandingkan dengan kinerja kuartal sebelumnya yang mencatat defisit 1,5 miliar dolar AS.

Surplus NPI tersebut ditopang oleh transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit berjalan yang tetap rendah.

Editorial Team