Ilustrasi pelayanan publik. (IDN Times/Aditya Pratama)
Perry warjiyo menyampaikan, kredit perbankan pada Agustus 2023 tumbuh 9,06 persen secara year on year (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,54 persen (yoy).
"Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kinerja sektor jasa dunia usaha, perdagangan, dan jasa sosial," kata Perry Warjiyo.
Sementara itu, pertumbuhan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga membaik mencapai 8,9 persen (yoy), terutama berasal dari segmen mikro.
Lebih lanjut, ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga. Permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 27,44 persen pada Juli 2023.
Risiko kredit terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 2,51 persen (bruto) dan 0,8 persen (neto) pada posisi yang sama.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memastikan kecukupan likuiditas perbankan, termasuk melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), untuk mendorong kredit/pembiayaan dunia usaha," tegasnya.