ilustrasi bendera Uni Eropa (pexels.com/Dušan Cvetanović)
Trump juga menyatakan, tarif sebesar 200 persen untuk obat-obatan akan segera diberlakukan. Namun, ia menyebut akan ada masa transisi sekitar satu hingga satu setengah tahun sebelum diberlakukan penuh. “Kami akan memberikan waktu sekitar satu tahun, satu setengah tahun untuk masuk, dan setelah itu mereka akan dikenakan tarif jika harus membawa obat-obatan ke negara ini dengan tarif yang sangat tinggi, seperti 200 persen,” ujar Trump, dikutip dari The Guardian, Rabu (9/7).
Pemerintahan ini juga telah meluncurkan penyelidikan terhadap impor obat-obatan pada pertengahan April berdasarkan alasan keamanan nasional.
Menanggapi hal ini, Bendahara Australia Jim Chalmers mengatakan pihaknya sedang mencari informasi lebih lanjut mengenai kebijakan yang disebut sangat mengkhawatirkan itu. Ia menambahkan bahwa industri farmasi Australia jauh lebih terpapar ke pasar AS, dan ekspor ke AS bernilai miliaran dolar. Sumber Uni Eropa menyatakan bahwa mereka berharap bisa mencapai kesepakatan tarif terbatas dengan AS dalam minggu ini.
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan optimisme bahwa kesepakatan dapat tercapai dalam beberapa hari ke depan, paling lambat akhir bulan. Ia menyebut sedang dalam kontak erat dengan Trump dan Komisi Eropa untuk mengamankan kesepakatan dengan tarif serendah mungkin. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pihaknya tetap pada prinsip mereka, membela kepentingan, terus bekerja dengan itikad baik, dan siap menghadapi semua kemungkinan jika perundingan gagal.