Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, IDN Times – Tiongkok dipastikan memenangkan perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Sebab, surplus perdagangannya tahun lalu bukan hanya telah meningkat dengan AS, tapi juga dengan negara-negara lain di dunia.

Pencapaian itu dicatatkan di saat negara tersebut, seperti negara lainnya, tengah dilanda pandemik COVID-19 yang sangat menghancurkan ekonomi.

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu menutup tahun 2020 dengan surplus perdagangan 78 miliar dolar AS pada Desember, menurut data bea cukai resmi yang dirilis Kamis (14/1/2021). Surplus keseluruhan Tiongkok untuk tahun tersebut mencapai rekor 535 miliar dolar, naik 27 persen dari 2019. Sementara itu, angka ekspor juga naik ke level tertinggi sepanjang masa.

“Di tengah semua keributan tentang pemisahan (de-coupling) dan de-globalisasi, agak tidak terduga, pandemik telah memperdalam hubungan antara China dan seluruh dunia,” tulis Larry Hu, kepala ekonom Tiongkok untuk Macquarie Capital, dalam sebuah laporan penelitian.

1. Tiongkok diuntungkan pandemik COVID-19

Petugas medis dengan pakaian pelindung menerima pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara bagi pasien dengan gejala ringan akibat virus corona, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Louis Kuijs, kepala ekonomi Asia di Oxford Economics, menyebut keuntungan Tiongkok sebagian besar diperoleh dari pengelolaan pandemik COVID-19 di negara itu.

Meski wabah corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, yang ada di negara tersebut, namun penyebarannya yang cepat ke berbagai negara dunia juga telah membuat permintaan alat kesehatan dari Tiongkok meningkat.

Permintaan akan perlengkapan elektronik dari negara itu juga tinggi selama pandemik karena orang-orang di seluruh dunia bekerja dari rumah.

“Setelah pulih dari krisis COVID-19 nya sendiri, China terbuka untuk bisnis ketika pandemik memicu permintaan besar di AS (dan negara lain) untuk barang terkait COVID-19,” kata Kuijs, dikutip dari CNN.

2. Hubungan dagang AS-Tiongkok

Editorial Team

Tonton lebih seru di