ilustrasi regulasi (pexels.com/Markus Spiske)
Pasar stablecoin semakin padat dengan kehadiran WLFI. Beberapa perusahaan besar seperti PayPal, Gemini, dan Ripple juga telah meluncurkan stablecoin mereka sendiri.
Pemerintah AS kini memberi perhatian lebih pada peran stablecoin dalam sistem keuangan. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengatakan, stablecoin akan menjadi alat untuk mempertahankan dominasi dolar AS.
“Kami akan menjaga mata uang cadangan AS yang dominan di dunia dan akan menggunakan stablecoin untuk melakukan itu,” katanya dalam White House Crypto Summit, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (26/3).
Saat ini, Kongres AS tengah membahas RUU GENIUS Act, yang bertujuan mengatur stablecoin dan memberikan kepastian hukum bagi perusahaan yang menerbitkannya. RUU ini baru saja lolos dari Komite Perbankan Senat dengan dukungan bipartisan.
Kepala riset di Galaxy Digital, Alex Thorn menilai regulasi stablecoin bisa memberikan dampak besar bagi perekonomian global.
“Stablecoin dipandang lebih mudah dilakukan secara politis di Kongres tetapi sebenarnya akan lebih berdampak pada Amerika Serikat dan dunia daripada struktur pasar (undang-undang),” ujarnya.
Ia menambahkan, meski penting untuk mengetahui siapa yang akan mengatur dan siapa yang akan diatur dalam industri ini, regulasi stablecoin dapat memperkuat dominasi dolar AS hingga 100 tahun ke depan.
Dengan regulasi yang semakin dekat dan persaingan yang makin ketat, langkah WLFI dalam menghadapi dominasi USDT dan USDC akan menjadi ujian bagi masa depan USD1.