Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memuji langkah pemerintah membeli 10 persen saham Intel Corporation pada Senin (25/8/2025). Ia menilai kesepakatan itu sebagai cara memperkuat perekonomian dan membuka lebih banyak lapangan kerja. Perusahaan chip tersebut dianggap krusial bagi strategi industri dalam negeri.
“Saya akan membuat kesepakatan seperti itu untuk Negara kita sepanjang hari,” tulis Trump melalui unggahan di Truth Social, dikutip dari CNBC.
Ia menilai kritik terhadap kesepakatan itu datang dari “orang-orang bodoh” yang tidak memahami manfaatnya bagi kekayaan dan pekerjaan di AS.
Dilansir dari CNA, kesepakatan ini sebenarnya diumumkan pada Jumat (22/8/2025). Pemerintah membeli 9,9 persen saham Intel senilai 8,9 miliar dolar AS (setara Rp144 triliun) dengan harga 20,47 dolar per lembar, lebih rendah dari penutupan 24,80 dolar hari itu. Pendanaan berasal dari 5,7 miliar dolar AS (setara Ro92,6 triliun) dana CHIPS and Science Act dan 3,2 miliar dolar AS (setara Rp52 triliun) dari program Secure Enclave untuk memperluas manufaktur chip domestik.