Ilustrasi Nasabah di Kantor Pusat Bank Jago/Dok Bank Jago
Dari sisi pembiayaan, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 37 persen dibandingkan semester I-2024 atau secara year on year (yoy). Penyaluran kredit pada akhir semester I-2025 mencapai Rp21,4 triliun, meningkat dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang hanya sebesar Rp15,7 triliun.
"Dalam penyaluran kredit, Bank Jago tetap mengandalkan strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," kata Arief.
Namun, mencermati kebutuhan nasabah akan pembiayaan yang masih besar, Bank Jago juga telah menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi. Seluruh penyaluran kredit yang dilakukan Bank Jago dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang rendah di level 0,3 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.
"Kolaborasi dengan mitra ekosistem terus menjadi kontributor utama bisnis kami. Namun kami menyadari pentingnya melakukan diversifikasi, konsisten berinovasi, serta menciptakan produk dan layanan yang dapat memberikan kontribusi bisnis signifikan di masa depan," kata Arief.