Jakarta, IDN Times – Nama mantan Presiden Amerika Serikat (AS) kembali menjadi sorotan setelah sekelompok mahasiswa menjual sejumlah postingan Twitter atau tweet Trump menjadi token yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible tokens/NFT).
Hasil penjualan tweet mantan presiden ke-45 AS itu kemudian disumbangkan ke badan amal yang paling dibenci Trump, seperti National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) dan the Southern Poverty Law Center, lapor Independent, Selasa (4/5/2021).