Pada Juli lalu, CEO & Founder Bukalapak, Achmad Zaky pernah mengkritik soal produk impor yang membanjiri e-commerce Tanah Air, termasuk salah satunya Bukalapak. Padahal, kata dia, produk-produk dalam negeri seharusya bisa lebih dominan lagi dibanding produk luar.
Ia menilai keberadaan produk impor juga menjadi dilema bagi pihaknya maupun para pelapak (sebutan pedagang yang berjualan di Bukalapak). Sebab, banyak pertimbangan khususnya bagi para pelapak untuk menjual produk dari Indonesia 100 persen.
"Ini dilema sebenarnya. Bukalapak sendiri itu sebuah platform yang interest-nya di sana terjadi perdagangan. Kalau menjurus 100 persen produk Indonesia mereka gak bisa dagang," ujarnya.
Zaky mengaku pihaknya telah memberikan masukan kepada pemerintah untuk solusi atas masalah tersebut. Dia berharap agar ke depannya produk-produk Indonesia bisa bersaing dengan produk-produk asal Tiongkok.
"Ini sudah kami sampaikan ke pemerintah sudah terjadi cross border, produk-produk dari China kalau di marketplace lain bahkan penjualannya 30-40 persen dari luar negeri. dulu yang sampainya 1 bulan sekarang 1 minggu lho. Bahkan dengan harga yang lebih murah," ujarnya.