Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pabrik industri (Unsplash/Lenny Kuhne)

Jakarta, IDN Times - Jerman mencatat defisit perdagangan bulanan pertama sejak 1991 di tengah melonjaknya inflasi dan gangguan rantai pasokan yang membebani sektor industri negara itu.

Dilansir dari Guardian, Badan Statistik Jerman pada Senin (4/7/2022) menunjukkan, lonjakan nilai impor dan penurunan ekspor yang moderat telah mendorong negara ekonomi terbesar Eropa mengalami defisit perdagangan sebesar 1 miliar euro pada bulan Mei.

1. Pandemik hingga perang Ukraina menghantam perekonomian Jerman

Kanselir Jerman Olaf Scholz menuju pertemuan untuk mengatasi krisis biaya hidup di Jerman (04/07/2022). (Twitter/Bundeskanzler)

Politikus dan pengusaha Jerman telah memperingatkan, saat ini Berlin tengah menghadapi krisis ekonomi akibat dari harga energi yang melonjak dan gangguan untuk melakukan perdagangan.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, krisis tidak akan bisa dilewati dalam waktu beberapa bulan, karena perang antara Rusia dan Ukraina telah mengubah segalanya. Selain itu rantai pasokan masih terganggu karena pandemik, dilansir dari Financial Times.

Scholz telah berdiskusi dengan pemimpin serikat pekerja, ahli ekonomi, dan pengusaha yang ditujukan untuk mengatasi krisis biaya hidup di Jerman.

Kepala Konfederasi Asosiasi Pengusaha Jerman, Rianer Dulger, mengatakan bahwa Jerman sedang menghadapi perekonomian yang lebih sulit dan krisis sosial sejak reunifikasi.

"Tahun-tahun yang sulit ada di hadapan kita semua. Kita tidak bisa lagi menerima begitu saja pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang kita alami sebelum pandemik COVID-19 dan perang Ukraina," kata dia. 

2. Ekspor Jerman mengalami penurunan

Editorial Team

Tonton lebih seru di