Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS, Apa Untung Ruginya?

Jakarta, IDN Times - Indonesia resmi bergabung dengan BRICS yang merupakan aliansi ekonomi lima negara, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Hal itu diumumkan Kementerian Luar Negeri Brasil pada 6 Januari 2025 waktu setempat.
Sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia dipinang menjadi anggota baru BRICS.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengungkapkan keuntungan dan kerugian bagi Indonesia dengan bergabung ke aliansi ekonomi tersebut.
"Untungnya ya kalau kerja sama perdagangan yang kita lihat adalah akses market-nya. Kalau berdagang dan menjalin kerja sama baik bentuknya CEPA atau trade agreement kalau akses pasarnya makin besar ya otomatis untung," ucap Andry kepada awak media seperti, dikutip Senin (11/9/2023).
1. Kerugian buat Indonesia kalau gabung BRICS
Selain dari sisi positifnya, Andry juga mengungkapkan kerugian Indonesia bergabung dengan BRICS. Menurut dia, BRICS terdiri dari negara-negara yang secara geopolitik tidak memberikan keuntungan buat Indonesia.
"Di sana (BRICS) ada Rusia, kita kan juga harus balancing dengan Amerika Serikat (AS). Jadi ini akan dibawa ke geopolitiknya seperti apa sementara Indonesia kan sudah jelas juga kebijakan internasionalnya seperti apa," kata Andry.
2. Brasil sebut alasan BRICS terima Indonesia
Brasil menyatakan seluruh negara anggota BRICS konsensus menyetujui masuknya Indonesia sebagai anggota sesuai dengan prinsip-prinsip, kriteria dan prosedur untuk memperluas kerangka keanggotaan yang disepakati di Johannesburg pada 2023.
"Indonesia berbagi dukungan dengan anggota kelompok lainnya untuk reformasi lembaga tata kelola global dan berkontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di negara-negara berkembang, isu-isu prioritas bagi kepresidenan Brasil di BRICS,” pernyataan Kementerian Luar Negeri Brasil, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (7/1/2025).
Brasil menyebut Indonesia telah menyatakan minatnya untuk menjadi anggota penuh pada 2023, tetapi prosesnya ditunda sementara lantaran Indonesia menggelar pemilu pada Februari 2024.
“Proses tersebut langsung dilanjutkan setelah pemerintahan baru Indonesia terbentuk di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” kata pernyataan Kemlu Brasil.
3. Pernyataan Indonesia usai masuk BRICS
Pemerintah Indonesia menyambut baik pengumuman dari Brasil sebagai Ketua BRICS 2025 mengenai bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh di BRICS. Kemlu RI menyebut pencapaian ini mencerminkan peningkatan peran aktif Indonesia dalam isu-isu global.
"Serta komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral demi mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan,” sebut pernyataan resmi Kemlu RI, Rabu (8/1/2025).
Indonesia memandang keanggotaannya di BRICS sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan negara berkembang lainnya, berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan yang berkelanjutan.