Ilustrasi Supermarket (IDN Times/Anata)
Mirza menjelaskan, permintaan buah dan sayuran oleh masyarakat Jepang semakin spesifik, yakni dalam bentuk beku. Masyarakat Jepang saat ini lebih mengutamakan mengonsumsi makanan praktis dan tidak membutuhkan waktu lama untuk penyiapannya.
"Umumnya mereka sangat disiplin dan menghargai waktu seefektif mungkin," kata Mirza.
Berdasarkan potensinya, pada 2019 Jepang menduduki peringkat ke-7 di dunia sebagai negara importir sayuran. Jepang juga menduduki peringkat ke-13 sebagai importir buah-buahan dengan pangsa pasar 3,4 persen untuk sayur, dan 2,5 persen untuk buah-buahan.
Mirza menyebutkan, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Korea Selatan pada 2019 menjadi pemasok utama sayur dan buah-buahan ke Jepang. Tiongkok memiliki kontribusi terbesar yakni 57,3 persen, AS sebesar 8 persen, dan Korea Selatan 4,37 persen.
Sementara, Indonesia merupakan negara pemasok urutan ke-13 untuk produk buah dan sayuran ke Jepang, dan pangsanya relatif masih kecil yaitu 0,9 persen.