Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Harga emas Antam turun drastis Rp177 ribu per gram

  • Harga buyback emas juga anjlok sebesar Rp172 ribu menjadi Rp2.164.000 per gram

  • Harga emas Antam dalam pecahan lain juga mengalami penurunan harga

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mengalami penurunan drastis pada perdagangan Rabu (22/10/2025).

Setelah mencetak rekor ke Rp2.487.0000 per gram Selasa (21/10/2025), pagi ini harga emas turun hingga Rp177 ribu menjadi Rp2,31 juta per gram.

1. Harga buyback juga anjlok

Sama dengan harga jual, harga buyback emas turun drastis pagi ini, sebesar Rp172 ribu menjadi Rp2.164.000 per gram.

Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.

2. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp1.205.000.

  • Harga emas 1 gram: Rp2.310.000.

  • Harga emas 2 gram: Rp4.560.000.

  • Harga emas 3 gram: Rp6.815.000.

  • Harga emas 5 gram: Rp11.325.000.

  • Harga emas 10 gram: Rp22.595.000.

  • Harga emas 25 gram: Rp56.362.000.

  • Harga emas 50 gram: Rp112.325.000.

  • Harga emas 100 gram: Rp225.212.000.

  • Harga emas 250 gram: Rp562.765.000.

  • Harga emas 500 gram: Rp1.125.320.000.

  • Harga emas 1.000 gram: Rp2.250.600.000. 

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

3. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," kata Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Editorial Team