Jakarta, IDN Times - Indonesia telah kedatangan 1,2 juta dosis vaksin Sinovac. Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang melakukan pengujian pemeriksaan dan juga proses untuk para kandidat vaksin. Bila telah selesai, maka pelaksanaan vaksinasi bisa dimulai.
Namun demikian, program vaksinasi COVID-19 diyakini tidak akan berjalan cepat. Apalagi, pelaksanaan vaksinasi tidak dilakukan secara bersamaan. Pemulihan ekonomi pun disebut akan terdampak.
"Jauh lebih lambat (pemulihan ekonominya). Menurut saya kan proses ada yang bayar ada yang beli, tidak semua punya daya beli. Orang miskin tidak jamin mendapat (vaksin) gratis," kata Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad kepada IDN Times, Senin (14/12/2020).
