Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)
PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Intinya sih...

  • Konferensi pers RUPSLB Vale Indonesia tak kunjung dimulai, menimbulkan ketidakpastian terkait keputusan pinjaman senilai 1,2 miliar dolar AS untuk proyek tambang nikel.

  • RUPSLB yang dijadwalkan pada Jumat, (18/7/2025) akhirnya dibatalkan karena tidak terpenuhinya kuorum kehadiran sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan di bidang pasar modal.

  • Pelaksanaan ulang RUPSLB akan dijadwalkan kemudian oleh Vale Indonesia untuk memastikan fungsi organisasi dan arah strategis perusahaan tetap berjalan efektif.

Jakarta, IDN Times - Sudah hampir tiga bulan posisi Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kosong. Posisi CEO Vale Indonesia kosong semenjak Febriany Eddy mengundurkan diri per 21 April 2025 lalu, karena Febriany diberikan tugas baru, yakni sebagai Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara.

Selama kekosongan itu, perusahaan dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt), yakni Bernardus Irmanto yang menjabat sebagai Direktur dan Chief Sustainability & Corporate Affairs Officer Vale Indonesia. Seharusnya, CEO baru Vale Indonesia ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada Jumat, (18/7/2025) kemarin.

1. Konferensi pers RUPSLB tak kunjung dimulai

PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

IDN Times menerima undangan konferensi pers RUPSLB Vale Indonesia, yang dijadwalkan pada pukul 15.00 WIB di Treasury Tower, Jakarta Selatan. Namun, hingga sore menjelang malam, konferensi pers tak kunjung digelar karena RUPSLB juga belum dimulai.

Akhirnya, Head of Corporate Finance & Investor Relations Vale Indonesia, Andaru Brahmono Adi menghampiri awak media untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keuangan dan rencana kerja Vale Indonesia. Salah satu yang dibahas adalah rencana Vale Indonesia mengajukan pinjaman pinjaman senilai 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp19,55 triliun (kurs Rp16.296,5 per dolar AS) pada periode 2026-2027.

Andaru mengatakan pinjaman itu akan digunakan Vale untuk membiayai tiga proyek tambang nikel, yang mencakup tiga smelter nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) atau pabrik nikel HPAL. Pinjaman itu akan diajukan Vale Indonesia secara bertahap. Pertama, dalam bentuk pinjaman bank senilai 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp8,15 triliun (kurs Rp16.296,5 per dolar AS) pada awal 2026.

"Jadi kalau external funding itu lebih ke arah untuk membiayai proyek-proyek kita. Saat ini kan kita masih membangun 3 tambang, punya kita sendiri 100 persen," kata Andaru kepada awak media.

2. RUPSLB akhirnya dibatalkan

PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Awak media masih menanti pelaksanaan RUPSLB setelah berbincang dengan Andaru. Namun, hingga malam hari, sekitar pukul 21.30 WIB, diinformasikan bahwa RUPSLB dibatalkan.

Keesokan harinya, Sabtu, (19/7), Vale Indonesia merilis pernyataan resmi yang menyatakan pembatalan RUPSLB harus dilakukan karena tidak terpenuhinya kuorum kehadiran sebagaimana disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan di bidang pasar modal.

3. RUPSLB akan dijadwalkan ulang

Vale Indonesia di Sorowako

Perseroan menyatakan, pelaksanaan RUPSLB akan dijadwalkan ulang pada waktu yang akan diinformasikan kemudian, dengan tetap mengacu pada ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.

"Perseroan memastikan bahwa seluruh fungsi organisasi dan arah strategis perusahaan tetap berjalan secara efektif di bawah kepemimpinan Direksi dan Dewan Komisaris yang saat ini menjabat," tulis Vale Indonesia.

Editorial Team