Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stasiun Sudirman (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times - Viral di media sosial Twitter video yang menampakkan penumpukan penumpang KRL di Stasiun Sudirman. Terlihat peron di Stasiun Sudirman tak bisa lagi menampung penumpang.

Dalam video yang diunggah @txtdrjkt, tampak para penumpang berdesakan di peron pada saat jam pulang kerja kemarin, Rabu (11/10/2023). Para penumpang pun berteriak kepada petugas untuk menahan penumpang lain turun ke peron saking padatnya.

1. Jumlah penumpang KRL di Stasiun Sudirman melonjak

External Relations & Corporate Image Care Manager KAI Commuter, Leza Arlan mengatakan, sejak satu bulan terakhir jumlah penumpang di Stasiun Sudirman memang mengalami lonjakan.

Hal itu disebabkan bertambahnya integrasi transportasi publik di kawasan tersebut, dengan adanya LRT Jabodebek. KAI Commuter mencatat terjadi lonjakan penumpang hingga 32 persen.

"Dalam kurun lebih dari 1 bulan beroperasinya LRT Jabodebek jumlah pengguna di Stasiun Sudirman beranjak naik yang sebelumnya melayani 27.356 orang menjadi 36.190 terdapat kenaikan sekitar 32 persen," kata Leza kepada IDN Times, Kamis (12/10/2023).

2. KAI Commuter sebut penumpukan terjadi di satu area saja

Sejumlah penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Namun, menurut Leza, penumpukan yang terjadi itu hanya di satu area saja. Oleh sebab itu, pihaknya akan mencegah kejadian itu terulang dengan mengarahkan pengguna untuk tidak menumpuk di satu area saja.

"Dengan adanya kenaikan volume pengguna, KAI Commuter akan menempatkan petugas keamanan di peron dan dekat tangga manual Stasiun Sudirman untuk mengurai dan mengarahkan pengguna agar tidak terjadi penumpukan di satu area saja," ujar Leza.

3. Ada charger booth yang kerap menghalangi arus penumpang

Stasiun Sudirman (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Di sisi lain, Leza juga menyebutkan adanya charger booth di bawah tangga manual dan depan eskalator yang kerap menghalangi arus penumpang. Pihaknya pun akan memindahkan charger booth itu.

"Selain itu, akan memindahkan charger booth yang ada di area bawah tangga manual/depan eskalator yang menghalangi flow pengguna menuju peron," ujar Leza.

Namun, dia juga mengimbau pengguna KRL untuk tidak berdiri di depan eskalator atau tangga manual di peron. "Agar tidak menghalangi flow pengguna sehingga terjadi penumpukan," tutur dia.

Editorial Team