Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Adapun yang menjadi faktor pendukung wacana percepatan tapering The Fed adalah data klaim tunjangan pengangguran Negeri Paman Sam yang lebih bagus dari proyeksi. Data tersebut didapat setelah dirilis pada Kamis malam waktu AS.
"Data mengalami penurunan, yang artinya semakin sedikit pengangguran di AS. Hasil ini mendukung wacana percepatan tapering Bank Sentral AS. Percepatan tapering bisa mendorong penguatan dolar AS," kata Ariston.
Di sisi lain, data inflasi konsumen AS pada November 2021 akan dirilis malam nanti dan hal tersebut dapat dipastikan menjadi perhatian pelaku pasar.
Pasar bakal memperhatikan data inflasi konsumen sebab nantinya hal tersebut bakal menjadi salah satu bahan pertimbangan The Fed dalam mengambil kebijakan moneter.
"Data inflasi konsumen AS sudah berada di atas lima persen selama enam bulan terakhir, jauh di atas target inflasi Bank Sentral AS di dua persen. Inflasi yang tinggi dan kondisi ketenagakerjaan yang membaik mendukung kebijakan pengetatan moneter," ucap Ariston.
The Fed baru akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada Kamis dini hari WIB, 16 Desember 2021.