Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times – Ruang VIP Tenis Indoor di Kawasan Gelora Bung Karno Senayan, nampak lengang ketika kami tiba untuk wawancara ini, Jumat sore, 5 Juli 2019. Padahal, malam harinya, di sana digelar Konser Amal Gemilang 30 Tahun Procter&Gamble (P&G). Konser itu menampilkan penyanyi kondang yang kini menetap di Prancis, Anggun C Sasmi.

“IDN Times didirikan oleh dua bersaudara, kan?” sapa Magesvaran Suranjan, Presiden P&G untuk wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika. Yang dimaksud Magesvaran adalah Winston dan William Utomo, pendiri IDN Media dan tentunya IDN Times.

Jelang konser, kami mendapat kesempatan wawancara dengan Magesvaran Suranjan, yang didampingi oleh LV Vaidyanathan, Presiden dan Direktur Pengelola P&G Indonesia, serta Aldrich Gopal, Kepala Pemasaran P&G Indonesia.

Berikut petikan wawancara IDN Times.

1. Kelompok demografi utama konsumen P&G di Asia Pasifik adalah milennials, dan baby boomers. Bagaimana pemasaran untuk memenuhi dua demografi utama ini?

IDN Times/Auriga Agustina

Magesvaran Suranjan: Saya akan menambahkan bahwa ada satu lagi. Jelas baby
boomers dan kaum milenial. Saya akan menambahkan segmen ketiga, yaitu keluarga
muda. Keluarga muda adalah aspek penting dari masyarakat Asia, termasuk
Indonesia.

Definisinya, keluarga muda itu punya sejumlah rencana, menurut definisi keluarga muda itu berusaha, memiliki kebutuhan baru mereka yang berbeda dengan kebutuhan sebelum mereka berkeluarga. Apakah itu popok, berada di pekerjaan pertama mereka (first job), atau pekerjaan kedua, memiliki pendapatan yang bisa dibelanjakan, berbeda dibandingkan ketika mereka masih mahasiswa. Ini adalah dinamika yang sangat menarik, karena kualitas keluarga muda. Jadi itu jelas satu area, dan bisa di lihat sejumlah produk kami yang melayani hal itu.

Dan kemudian ada (baby) boomers di mana mereka lebih tua, dan di sebagian besar masyarakat, seperti di Jepang, kekuatan pembelanjaan mereka yang berusia 50 tahun ke atas lebih besar daripada kekuatan belanja mereka yang di bawah 50 tahun. Jadi saya pikir ketika kita melihat ini, dua sisi masyarakat ini dapat dipenuhi oleh merek kami, apakah itu Pantene, atau Downy, atau Gilette, itu baru beberapa dari keseluruhan produk kami.

Kuncinya adalah: bagaimana satu merek melayani orang berusia di atas 50 tahun dan
pada saat yang sama melayani yang 20 tahun, atau keluarga muda. Ini masalah yang
bagus untuk dicoba, kalau itu benar masalah.

Dan merek itu tergantung pada penggunaannya. Seberapa kemasannya membuat penggunaannya mudah, bagaimana itu cocok untuk seseorang yang mungkin menginginkan cara mudah untuk membuka produk. Kita bisa memerlukan sesuatu cara untuk konsumen untuk keluarga muda dan millennial, dan mungkin menemukan cara yang berbeda untuk (baby) boomers, produk dengan kemasan sistem pembuka produk yang berbeda dari yang biasanya kita miliki.

2. Dan eksekusinya dalam hal pemasaran?

Editorial Team

Tonton lebih seru di