Logo Lion Parcel - (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Kalau buat kita di pengiriman sebenarnya pandemik ini oke. Maksudnya demand jadi naik, tapi dari sisi suplai kita bermasalah karena kan kalau dulu Lion Parcel identic dengan Lion Group, kita banyak pakai flight. Nah dari pesawat itu kan banyak flight semasa pandemik karena terutama pemerintah sangat concern dengan travel itu jadi banyak yang diubah-ubah kebijakan dan membuat on/off flight yang bikin kita agak lebih sulit.
Dari sisi demand gak ada issue, tetapi dari sisi suplai lebih menjadi concern dan terakhir health of employees kita punya tim karena penanganan COVID-19 waktu awal-awal tahun lalu masih belum fasih, masih meraba, tes pun masih bisa false negative, false positive pada saat itu dan memang terutama kita lihat, logistik adalah jenis sektor usaha yang boleh bergerak oleh pemerintah dan kita di beberapa tim emang gak bisa WFH seperti customer service, operation, tim claim semuanya on.
Kita juga gak bisa bikin ibaratnya suatu pengecualian, karena pasti nanti gak adil dan dari situ kita lihat ujungnya semua masuk. Begitu ada satu yang kena COVID-19, kita bingung mau tracing ke waktu kapan, seminggu atau dua minggu ke belakang, ataukah karantina semua ataukah dites semua nah itu akhirnya yang jadi pembelajaran buat kita.
Nah pada awal 2021 kita bikin program vaksinasi, tapi nggak semua karyawan mau divaksinasi karena pada saat itu masih takut. Ada yang memang karena kepercayaan, ada yang karena health issue. Nah itu yang bikin waktu itu baru 60-an persen batch pertama sampai kita bikin 3-4 batch dan baru per hari ini (4 Oktober) hampir 100 persen vaksin.
Kita juga banyak tenaga bantuan outsourcing, kan gak semua kita bilang kita punya karyawan sendiri karena banyak yg kita rotasi juga, makanya kita punya outsourcing. Nah outsourcing ini pada saat itu juga belum vaksin karena yang diutamakan karyawan sendiri, tetapi mereka tetap masuk ke kantor dan itu bikin terakhir waktu second wave karena dari outsourcing nah dari situ langsung kita bikin program outsourcing juga vaksin.
Jadi lebih kayak business as unusual, kayak enggak ada text book-nya harus ngapain, gak pernah bisa tanya orang ini bagusnya gimana karena semua juga bingung bagaimana menghadapinya, tapi memang kalau dari sisi demand gak ada isu. Secara bisnis kita dari tahun lalu ke tahun ini masih bisa growth 55 persen. Ya Alhamdulillah nggak semua bisnis kan bisa tumbuh, apalagi bertahan aja sekarang sulit. Kira-kira begitu.