Jakarta, IDN Times - Tidak terasa sudah hampir setahun ekonomi Indonesia dihantam habis-habisan oleh pandemik COVID-19. Kondisi terburuk itu dimulai pada Maret 2020 saat kasus virus corona pertama di Indonesia diumumkan. Setelah itu, pemerintah melakukan pembatasan aktivitas masyarakat dan kegiatan usaha lewat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dampaknya jelas begitu terasa.
Banyak pelaku usaha yang merugi sampai gulung tikar akibat kegiatan masyarakat dibatasi. Hal itu berimbas pada dilakukannya pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga dirumahkannya karyawan sampai waktu yang belum ditentukan.
Efeknya tidak sampai disitu, daya beli masyarakat menurun signifikan akibat banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan dan pendapatannya berkurang. Angka pengangguran meningkat. Tentu pemerintah tidak tinggal diam, erbagai insentif dikeluarkan, mulai dari keringanan pajak, bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat miskin, hingga bantuan untuk pelaku UMKM.
Hingga awal Desember 2020, pemerintah mencatatkan realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) baru mencapai Rp483 triliun. Adapun total anggaran PEN yang dikucurkan pemerintah mencapai Rp695 triliun.
Secara rinci, realisasi dari sektor kesehatan mencapai Rp47,05 triliun (47 persen), perlindungan sosial sebesar Rp217,6 triliun dari total anggaran Rp230,21 triliun, lalu sektoral K/L dan pemda, realisasinya Rp55,68 triliun (82 persen).
Lalu pembiayaan korporasi realisasinya Rp8,16 triliun atau 13 persen. Anggaran tersebut ditujukan sebagai dukungan korporasi melalui BUMN serta penjaminan modal kerja. Selanjutnya ada dukungan untuk UMKM yang baru terealisasi sebesar Rp106,46 triliun dari pagu anggaran Rp116 triliun.
Terakhir, adalah insentif usaha untuk memberikan kelonggaran pembayaran pajak bagi dunia usaha, dan saat ini realisasinya 41 persen atau Rp49,12 triliun. Belum lagi, pada awal 2021 mendatang Indonesia akan memulai vaksinasi. Program tersebut diharapkan dapat menjadi titik balik dari pemulihan ekonomi domestik di 2021.
Lantas, apakah kebijakan dan upaya pemerintah dalam menangani pandemik COVID-19 efektif? Mungkinkah ekonomi Indonesia pulih di 2021?
Berikut hasil wawancara IDN Times bersama mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi periode 2015-2016 (dulu hanya Menko Kemaritiman) sekaligus Ekonom Senior, Rizal Ramli. Wawancara ini dilakukan dalam rangkaian Indonesia Millennial Report 2020 yang akan diluncurkan saat acara Indonesia Millennial Summit (IMS) 2021 mendatang.