Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi hacker rekening bank (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Kasus penipuan siber berkedok bank kian marak di media sosial Twitter. Para penjahat dunia maya itu menyamar menjadi bank-bank besar di Indonesia dengan tujuan mencuri uang nasabah mereka.

Group-IB, sebuah perusahaan pemburu ancaman global dan intelijen dunia maya memperingatkan hal tersebut. Menurut lapotan Group-IB, para penjahat siber itu menyamar sebagai perwakilan bank atau layanan konsumen (customer service) guna memikat korban.

Bahkan, pada periode Januari hingga Maret 2021, Group-IB mencatat terjadi kenaikan mencapai 2,5 kali lipat menjadi 1.600 akun Twitter palsu yang menyamar sebagai bank.

1. Group-IB temukan tujuh serangan siber berkelanjutan ke lembaga keuangan besar di Indonesia

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Analis Group-IB Digital Risk Protection (DRP) telah menemukan bukti serangan berkelanjutan terhadap setidaknya tujuh lembaga keuangan besar di Indonesia. Kampanye penipuan tersebut menargetkan lebih dari 2 juta nasabah bank di Indonesia, sesuai dengan jumlah pengikut halaman Twitter bank yang sah.

Setelah menemukan penipuan ini, Group-IB telah memberi informasi kepada bank-bank yang bersangkutan agar mereka bisa melakukan langkah lebih lanjut terhadap situasi tersebut.

2. Skema fraud dengan mengatasnamakan bank muncul di akhir 2020

Editorial Team

Tonton lebih seru di