Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri India Narendra Modi (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) sebelum dimulainya pertemuan para pemimpin BRICS 2017.
Perdana Menteri India Narendra Modi (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) sebelum dimulainya pertemuan para pemimpin BRICS 2017.

Intinya sih...

  • Hubungan kedua negara memanas setelah bentrokan di Lembah Galwan pada 2020. Namun, keduanya sepakat melanjutkan dialog perbatasan, membuka perdagangan, dan memulihkan penerbangan langsung.

  • China manfaatkan KTT SCO untuk dorong peran Global South.

  • KTT SCO menjadi panggung bagi Beijing untuk menegaskan perannya dalam keamanan dan kerja sama ekonomi kawasan. Forum ini juga digunakan untuk memperkuat hubungan dengan Global South.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden China, Xi Jinping, bertemu dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada Minggu (31/8/2025), di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin. Xi menekankan bahwa perselisihan perbatasan tidak boleh membayangi hubungan lebih luas antara kedua negara. Ia mendorong pendekatan yang berorientasi ke depan dalam kerja sama China-India.

Dalam pertemuan tersebut, Xi menyampaikan pandangan optimistis mengenai peran kedua negara.

“Tiongkok dan India adalah dua negara paling ‘beradab’. Kami adalah dua negara dengan populasi terbesar di dunia dan bagian dari Global South … Sangat penting untuk menjadi teman, tetangga yang baik, dan [agar] ‘naga’ dan ‘gajah’ bersatu,” katanya dikutip CNA.

Kunjungan Modi kali ini menjadi yang pertama ke China setelah tujuh tahun. Ia menyoroti adanya perbaikan hubungan dalam satu tahun terakhir, terutama pasca upaya pelepasan pasukan di perbatasan. Modi menegaskan, kerja sama dengan China akan memengaruhi kehidupan 2,8 miliar orang dan harus didasari pada kepercayaan, rasa hormat, serta sensitivitas.

1. China dan India perkuat kerja sama sambil atasi isu perbatasan

Hubungan kedua negara sempat memanas setelah bentrokan mematikan di Lembah Galwan pada 2020, tepat di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di Ladakh timur. Namun, setahun terakhir keduanya mengambil langkah nyata untuk meredakan ketegangan. Mereka sepakat melanjutkan dialog perbatasan, membuka kembali perdagangan di tiga titik lintas, dan memulihkan penerbangan langsung yang terhenti sejak pandemi 2020.

Xi menekankan dalam pertemuan berdurasi satu jam bahwa China dan India adalah mitra, bukan musuh. Ia menilai kerja sama dapat melahirkan pertumbuhan bersama, bukan ancaman, sambil menyerukan komunikasi yang lebih dalam untuk membangun kepercayaan.

“Prinsip ini harus dihargai dan diteruskan,” tambah Xi, merujuk pada asas hidup berdampingan secara damai yang disepakati 70 tahun lalu, dilansir dari SCMP.

Di sisi lain, media India melaporkan adanya kelonggaran dari China dalam ekspor rare earths, mineral penting yang kerap jadi sengketa perdagangan global. Kebijakan ini muncul di tengah beban tarif 50 persen dari Amerika Serikat (AS) terhadap pembelian minyak Rusia oleh India. Meski begitu, New Delhi tetap fokus melindungi kepentingan nasionalnya dengan menjajaki kemitraan dagang alternatif.

2. China manfaatkan KTT SCO untuk dorong peran Global South

KTT SCO menjadi panggung bagi Beijing untuk menegaskan perannya dalam keamanan dan kerja sama ekonomi kawasan. Forum ini juga digunakan untuk memperkuat hubungan dengan Global South, yang merujuk pada kelompok negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Dalam forum itu, Xi menyampaikan pentingnya peran China dan India sebagai penggerak multilateralisme dan pendukung dunia multipolar. Menurutnya, posisi kedua negara akan berkontribusi besar bagi perdamaian serta kesejahteraan di Asia dan kawasan lain, dilansir dari Hindustan Times.

3. Dinamika geopolitik bentuk arah baru hubungan internasional

Sebelum berkunjung ke China, Modi terlebih dahulu singgah di Jepang. Ia dan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menandatangani kesepakatan di bidang semikonduktor, kecerdasan buatan (AI), mineral penting, energi bersih, serta farmasi. Jepang juga berkomitmen menanamkan investasi sebesar 67 miliar dolar AS (setara Rp1,1 kuadriliun) di India dalam 10 tahun ke depan, sekaligus menegaskan kembali pakta keamanan 2008 demi menjaga Indo-Pasifik yang bebas, termasuk kerja sama di bidang antariksa dan keamanan siber.

Kedua negara, China dan India, kini menjalankan kebijakan luar negeri masing-masing tanpa ingin dipengaruhi pihak lain. Modi menegaskan bahwa hubungan kedua negara tidak boleh dilihat dari kacamata negara ketiga. Namun, faktor eksternal tetap hadir, seperti kemitraan India dengan AS yang memandang New Delhi sebagai penyeimbang bagi Beijing, serta kedekatan China dengan Pakistan.

Modi juga memutuskan tidak menghadiri parade militer di Beijing pada 3 September 2025, yang akan dihadiri Xi, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Di sisi lain, India akan menjadi tuan rumah KTT Quad menjelang akhir 2025 bersama AS, Jepang, dan Australia guna mendorong Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Namun, Presiden AS, Donald Trump, dilaporkan tidak akan hadir dalam pertemuan itu. Hal ini dipicu ketegangan hubungan setelah klaim Trump yang menyebut dirinya telah menyelesaikan konflik militer singkat antara India dan Pakistan pada Mei lalu, klaim yang dibantah India karena menegaskan tidak ada keterlibatan mediasi pihak luar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team