Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Pada 16 Desember lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan kala itu, Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akan berangkat ke Korea Selatan (Korsel) Selasa.
Laporan dari Yonhap News, keempat menteri tersebut menghadiri upacara penandatanganan resmi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Korea dan Indonesia pada 18 Desember 2020. Selain itu, mereka juga akan mencari investor untuk industri kendaraan listrik.
Para menteri akan bertemu dengan beberapa petinggi di Hyundai Motors, LG, POSCO, dan kunjungan lapangan. Mereka lalu akan kembali ke Indonesia pada 19 Desember pagi.
Yonhap News menyebut menteri-menteri Indonesia berangkat ke Korsel karena investasi dari Korsel dianggap penting. Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan mengusulkan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) atau Omnibus Law ke para investor di Korsel.
Sebagai penghasil nikel, kobalt, dan mangan yang digunakan dalam baterai, Indonesia telah menetapkan target untuk menjadi hub industri kendaraan listrik pada 2030, dan telah melakukan upaya untuk menarik para pembuat baterai seperti LG Energy Solutions serta produsen mobil.
Pemerintah Indonesia telah bernegosiasi agar LG Energy Solutions untuk berinvestasi sekaligus dari proyek pertambangan nikel seperti Maluku Utara serta industri peleburan dan pabrik produksi baterai mobil.
"Pemerintah Indonesia ingin menandatangani MOU atau LOI dengan LG Energy Solutions selama kunjungan ini, namun sejauh ini belum ada konfirmasi. Namun, pihak terkait mengatakan kemungkinan penandatanganan masih terbuka selama kunjungan tersebut," tulis Yonhap News.