ilustrasi kinerja saham sektor teknologi (unsplash.com/m.)
Contoh yang sering kita temui adalah dalam perdagangan berjangka atau futures. Ketika seseorang membeli kontrak berjangka dengan harapan harga suatu aset akan naik, orang lain pasti menjual kontrak yang sama dengan harapan harga akan turun. Jadi, keuntungan satu pihak pasti akan menjadi kerugian pihak lain.
Namun, tidak semua aktivitas keuangan seperti itu. Investasi jangka panjang, seperti membeli saham, tidak mengikuti pola zero-sum game. Saat perusahaan tumbuh dan berkembang, nilai sahamnya juga bisa naik. Artinya, investor maupun pemilik perusahaan itu sendiri bisa mendapatkan keuntungan jika perusahaan tersebut sukses. Ini disebut sebagai positive-sum game.
Contoh lain dalam positive-sum game adalah perdagangan antar negara. David Ricardo menjelaskan bahwa ketika dua negara saling berdagang, kedua negara tersebut bisa mendapatkan keuntungan. Semisal Indonesia menjual nikel Amerika untuk pasokan bahan baku baterai mobil listrik, Amerika mendapatkan nikel, sementara Indonesia mendapatkan devisa negara. Kedua negara ini akan sama-sama untung.
Zero-sum game merupakan konsep yang digunakan untuk menjelaskan situasi persaingan yang adil dan berdasarkan strategi, sedangkan judi lebih bersifat untung-untungan. Memahami perbedaan ini penting bagi setiap investor, agar dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan tidak terjebak dalam pola pikir yang salah.