Cara Menghitung Dana Darurat, Ini Tandanya Keuanganmu Sehat!

Jakarta, IDN Times - Jangan sepelekan fungsi dana darurat. Dalam kondisi apa pun, kita wajib memiliki pos anggaran yang mengalokasikan dana untuk kondisi darurat. Apalagi, di tengah kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian dengan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti sekarang.
Banyak orang menganggap dana darurat sama dengan tabungan biasa. Padahal, kita perlu memisahkan anggaran khusus untuk dana darurat. Bagaimana cara mengetahui jumlah dana darurat ideal yang harus dialokasikan rutin dalam pos bulanan?
Simak cara menghitung dana darurat menurut CEO Finansialku, Melvin Mumpuni yang dibagikan langsung ke IDN Times berikut ini.
1. Gunakan dana darurat dalam kondisi mendesak
Melvin mengatakan, dana darurat adalah dana yang disisihkan atau disimpan sehingga dapat digunakan pada untuk kebutuhan mendesak. Misalnya, tiba-tiba ter-PHK, biaya pengobatan akibat kecelakaan, atau mengganti genteng rumah yang bocor.
"Dana darurat dapat disimpan dalam bentuk logam mulia, deposito, reksa dana dan saham," ujarnya.
Namun, karena reksa dana dan saham fluktuatif, Melvin menyarankan bentuk dana darurat yang likuid, misalnya tabungan. Reksa dana dan saham bisa menjadi alternatif investasi jangka panjang. Namun, tetap boleh dicairkan apabila sudah tak ada lagi dana tunai untuk menyambung hidup.