Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi saham (unsplash.com/Michael Förtsch)
ilustrasi saham (unsplash.com/Michael Förtsch)

Intinya sih...

  • Fokus pada saham dengan fundamental kuat: Pilih saham dengan kinerja fundamental baik untuk investasi jangka panjang.

  • Gunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA): Beli saham secara rutin tanpa memperdulikan fluktuasi harga pasar.

  • Diversifikasi portofolio investasi: Sebarkan investasi ke berbagai sektor dan instrumen lain untuk menjaga kestabilan nilai portofolio.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kondisi pasar saham yang lesu memang kerap kali membuat banyak investor ragu untuk mengambil langkah selanjutnya. Hal ini dikarenakan harga saham yang turun dan sentimen negatif dari investor lain justru bisa menciptakan ketakutan akan kerugian yang jauh lebih besar.

Sebetulnya bagi beberapa investor yang cermat, justru momen ini kerap dijadikan sebagai peluang emas untuk bisa membeli saham dengan harga murah. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa strategi efektif berikut ini yang mungkin dapat diterapkan ketika akan membeli saham di tengah kondisi pasar sedang lesu.

1. Fokus pada saham dengan fundamental kuat

ilustrasi saham (unsplash.com/Jason Briscoe)

Pada saat pasar sedang lesu, hal terpenting tidak terbawa panik dan tetap fokus pada saham dengan kinerja fundamental baik. Setidaknya dengan membeli saham yang memang lebih stabil, kamu tetap bisa berinvestasi pada kekuatan jangka panjang, sehingga bukan hanya mencari keuntungan cepat.

Perusahaan dengan fundamental kuat biasanya akan lebih cepat pulih ketika ekonomi mulai membaik. Oleh sebab itu, selalu jadikan analisis laporan keuangan dan riwayat pertumbuhan perusahaan sebagai kunci utama dalam menentukan saham mana yang layak dibeli ketika sedang mengalami penurunan pasar.

2. Gunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

ilustrasi saham (unsplash.com/Viktor Forgacs)

Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) merupakan cara membeli saham secara rutin dalam jumlah tertentu tanpa memperdulikan soal naik turunnya harga pasar. Strategi tersebut dapat membantumu untuk membangun posisi investasi secara perlahan, dan menghindari kesalahan dalam membeli dengan jumlah terlalu besar di waktu yang kurang tepat.

Strategi DCA kerap kali cocok diterapkan pada saat pasar sedang lesu, sebab kamu dapat memperoleh harga rata-rata yang lebih rendah dalam jangka panjang. Selain itu, DCA juga bisa melatih kedisiplinan dalam investasi dan mengurangi tekanan emosional yang kerap muncul ketika harga turun.

3. Diversifikasi portofolio investasi

ilustrasi obligasi (unsplash.com/Piotr Łaskawski)

Membeli saham ketika pasar lesu bukan berarti kamu harus fokus pada satu sektor saja, sebab bisa pula mencoba beberapa pilihan sektor lainnya. Dengan menyebarkan investasi ke berbagai sektor, seperti perbankan, teknologi, hingga konsumsi, kamu bisa menjaga kestabilan dari nilai portofolio secara keseluruhan.

Bukan hanya antarsektor, namun kamu juga bisa mulai mempertimbangkan soal penyeimbangan portofolio melalui instrumen lain, seperti obligasi atau reksa dana. Diversifikasi bisa membantu mengimbangi kerugian di satu sisi dengan meraup potensi keuntungan di sisi lainnya.

4. Jangan lupa siapkan dana cadangan investasi

ilustrasi saham (unsplash.com/Viktor Forgacs)

Pada saat kondisi pasar sedang melemah, penting untuk tidak menginvestasikan seluruh dana sekaligus sebab harus tetap memiliki dana cadangan. Strategi ini dapat memberikan ruang fleksibilitas agar kamu bisa memanfaatkan momen terbaik ketika pasar menyentuh titik terendahnya.

Dana cadangan memiliki fungsi sebagai pengaman finansial apabila terjadi kebutuhan mendadak di luar rencana investasi. Dengan memiliki dana darurat, kamu tidak perlu menjual saham ketika harga sedang turun hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Membeli saham ketika kondisi pasar sedang lesu memang memerlukan keberanian, kesabaran, dan strategi yang matang. Dengan menerapkan beberapa langkah di atas, kamu bisa mengubah pasar lesu menjadi peluang investasi jangka panjang yang menguntungkan. Jadi, dari pada takut mengambil langkah, sebaiknya manfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan di masa depan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team