Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dana investasi
ilustrasi dana investasi (pexels.com/Carlos Pernalete Tua)

Intinya sih...

  • Investasi bisa dimulai dengan modal kecil, bahkan Rp10 ribu saja.

  • Pilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko, seperti reksa dana pasar uang dan emas digital.

  • Gunakan aplikasi investasi yang mudah dan terpercaya, serta tetapkan tujuan finansial dan evaluasi secara berkala.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang ingin mulai berinvestasi, tapi merasa modalnya kecil. Kamu gak sendirian kalau berpikir bahwa investasi hanya untuk mereka yang sudah punya penghasilan besar. Kenyataannya, sekarang kamu bisa juga mulai investasi bahkan dengan uang belanja harian yang disisihkan. Justru, investasi yang dimulai dari kecil dan rutin itu jauh lebih powerful dalam jangka panjang dibandingkan yang besar tapi cuma sesekali.

Makin cepat kamu mulai, makin besar pula potensi keuntunganmu. Jadi, daripada terus-terusan menunggu saat yang menurutmu tepat, lebih baik kamu mulai dari sekarang. Asalkan kamu tahu caranya, investasi dengan modal kecil bukan halangan untuk membangun masa depan finansial yang aman. Berikut lima tips berinvestasi dengan modal kecil!

1. Mulailah dari nominal yang paling masuk akal

ilustrasi uang (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu alasan banyak orang ragu berinvestasi adalah karena merasa belum cukup modal. Padahal, dengan perkembangan teknologi finansial, sekarang kamu bisa mulai investasi dengan modal Rp10 ribu saja atau bahkan kurang. Beberapa platform reksa dana dan e-wallet sudah menyediakan fitur ini, dan sangat ramah untuk pemula tentunya.

Hal yang penting bukan seberapa besar nominalnya, tapi seberapa konsisten kamu melakukannya. Kamu bisa mulai dari menyisihkan uang jajan kopi atau makan di luar sebanyak satu kali seminggu. Misalnya, alihkan Rp25 ribu per minggu ke reksa dana pasar uang. Dalam sebulan kamu sudah investasi Rp100 ribu, dan dalam setahun bisa mencapai Rp1,2 juta. Lumayan banget, bukan?

2. Pilih instrumen investasi yang sesuai profil risiko

ilustrasi trading saham (unsplash/margabagus)

Selanjutnya, dengan modal kecil, kamu sebaiknya mulai investasi dari instrumen yang risikonya rendah sampai sedang. Tujuannya supaya kamu bisa belajar sambil jalan tanpa harus menghadapi risiko besar yang suka bikin panik. Beberapa pilihan investasi yang ramah untuk pemula antara lain reksa dana pasar uang, emas digital dan terakhir saham.

Reksa dana pasar uang diketahui memiliki risiko paling rendah, cocok untuk pemula, likuid, dan bisa dimulai dari modal kecil. Ada juga emas digital yang bisa dibeli mulai dari 0,01 gram lewat platform online, buat investasi jangka panjang. Terakhir, ada investasi saham, kalau kamu sudah paham cara kerjanya, bisa mulai beli saham blue chip lewat aplikasi sekuritas resmi. 

3. Gunakan aplikasi investasi yang mudah dan terpercaya

ilustrasi membaca grafik saham (unsplash.com/mayofi)

Sekarang, ada banyak banget aplikasi investasi, yang bisa sangat mudah mulai dari proses registrasi, beli, sampai pantau perkembangan portofoliomu. Pilih aplikasi yang ramah pengguna, punya reputasi bagus, dan tentunya sudah diawasi oleh OJK atau Bappebti jika kamu investasi emas atau kripto.

Manfaatkan fitur-fitur seperti auto debit untuk menyisihkan uang secara otomatis setiap bulannya. Ini bisa membantu kamu tetap konsisten tanpa harus mikir setiap saat. Kalau kamu gak terbiasa disiplin soal keuangan, fitur-fitur otomatis ini bisa jadi penyelamat, lho!

4. Jangan takut salah, anggap saja sebagai proses belajar

ilustrasi belajar dari media online (unsplash.com/omparefibre)

Investasi itu gak selalu tentang untung besar. Kadang kamu bisa rugi, kadang kamu bisa untung. Namun yang paling penting adalah proses belajarnya. Saat kamu mulai dari modal kecil, risiko yang kamu hadapi juga cenderung lebih kecil. Jadi, kamu bisa ambil pelajaran sebanyak-banyaknya tanpa harus kehilangan banyak modal.

Kalau ada istilah 'belajar dari kegagalan', inilah tempatnya. Dengan mencoba dan mengalami sendiri, kamu akan lebih paham tentang pasar saham, strategi, dan bagaimana mengelola emosi saat investasi. Jangan sampai karena takut rugi sedikit, kamu jadi gak mulai sama sekali, ya!

5. Tetapkan tujuan finansial dan evaluasi secara berkala

ilustrasi membaca di dalam mobil (pexels.com/Ono Kosuki)

Investasi tanpa tujuan itu bikin kamu gak punya target. Sebelum mulai, kamu perlu tahu kenapa kamu berinvestasi. Apakah untuk beli motor tahun depan? Pergi liburan? Atau menabung dana pensiun? Tujuan ini akan menentukan jenis investasi yang kamu pilih dan berapa lama kamu akan menahan dana tersebut.

Setelah itu, pastikan kamu rutin mengevaluasi perkembangan investasimu. Minimal sebulan sekali, cek portofolio kamu. Lihat apakah hasilnya sesuai ekspektasi atau ada yang perlu diperbaiki. Evaluasi juga bisa membantumu memutuskan kapan harus pindah instrumen atau menambah nominal investasimu.

Gak ada kata terlalu kecil atau terlambat dalam investasi. Investasi itu bukan tentang siapa yang punya modal besar, tapi siapa yang bisa konsisten dan sabar. Jadi, daripada hanya wacana terus, lebih baik kamu mulai dulu, sekecil apa pun nominalnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team