ilustrasi investasi surat berharga negara (Freepik.com/Jcomp)
Jenis obligasi terbagi dalam beberapa kelompok, yakni pertama berdasarkan sisi penerbit.
1. Jenis obligasi berdasarkan penerbitnya
Ada tiga jenis obligasi yang perlu diketahui berdasarkan jenis penerbitnya, yaitu obligasi korporasi, obligasi pemerintah dan obligasi daerah.
Obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta.
Sementara obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis ini diterbitkan setiap 1 tahun sekali dengan nama Obligasi Negara Ritel (ORI), yang pertama diterbitkan Agustus 2006.
Sedangkan obligasi daerah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah daerah. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah memperoleh modal untuk melakukan pembangunan.
2. Jenis obligasi berdasarkan nominalnya
Selain berdasarkan jenis penerbitnya, obligasi juga terbagi berdasarkan nominalnya. Di mana ada obligasi konvensional dan obligasi ritel.
Obligasi konvensional merupakan obligasi atau surat utang dengan nominal yang sangat besar yakni kurang lebih Rp1 miliar per slotnya. Sementara obligasi ritel adalah surat utang yang mempunyai nominal yang kecil, contohnya Rp1 juta.
3. Jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunganya
Berdasarkan pembayaran bunganya, terdapat empat jenis obligasi yang penting untuk diketahui, yakni obligasi kupon, zero coupon bond, fixed coupon, dan floating coupon.
Obligasi kupon merupakan surat utang yang secara berkala memberikan bunga kepada pihak investornya. Kupon ini berisikan suatu nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak sebelumnya.
Sementara zero coupon bond adalah surat utang tanpa bunga dan tidak harus dibayarkan secara berkala. Pihak investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual diskonto dan harga awal surat utang saat diperjualbelikan. Obligasi jenis ini memiliki jangka waktu tempo mulai dari 1 - 10 tahun.
Di sisi lain, obligasi fixed coupon atau kupon tetap adalah jenis obligasi yang memiliki penawaran obligasi dengan tingkat suku bunga yang bernilai tetap hingga waktu jatuh tempo surat utang tersebut tiba.
Terakhir, obligasi floating coupon atau kupon mengambang berarti kupon yang ditawarkan oleh jenis obligasi ini bisa berubah nilainya tergantung dengan indeks pasar uang. Pada obligasi ini, terdapat kupon batas minimal di dalamnya yang berarti kupon yang pertama ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai waktu jatuh tempo.
4. Jenis obligasi berdasarkan imbal hasilnya
Berdasarkan imbal hasilnya, obligasi terbagi ke dalam dua jenis, yakni obligasi konvensional dan syariah.
Adapun obligasi konvensional yakni merupakan surat utang yang diterbitkan oleh suatu pihak untuk mendapatkan pinjaman yang nantinya digunakan sebagai tambahan modal. Caranya adalah dengan memberikan imbal hasil/bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
Sementara obligasi syariah adalah surat utang yang diterbitkan dengan tujuan memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang perhitungannya diukur sesuai dengan prinsip syariah Islam dan tanpa mengandung unsur riba. Pada obligasi syariah, imbal hasil akan dibayarkan secara berkala dalam kurun waktu atau periode yang telah ditentukan.