Ilustrasi bitcoin (freepik.com)
Dengan pandangan skeptisnya terhadap aset digital, kecil kemungkinan Buffett akan membuat langkah besar di pasar kripto dalam waktu dekat. Bahkan pada 2022, ia masih menyebut Bitcoin sebagai aset tanpa nilai nyata, menurut laporan Benzinga.
Sikap ini sejalan dengan filosofi investasinya selama puluhan tahun, Buffett hanya menaruh uangnya pada bisnis yang:
Memiliki produk atau layanan nyata,
Dikelola oleh tim manajemen berpengalaman, dan
Menunjukkan kinerja keuangan yang solid.
Sementara cryptocurrency tidak menghasilkan barang atau jasa, melainkan berfungsi sebagai alat tukar digital. Seperti yang dijelaskan Benzinga, Buffett mungkin menghindari kripto karena aset ini “tidak mampu menghasilkan nilai atau pendapatan berwujud seperti aset lainnya.”
Meski nilai kripto terus melonjak dan semakin diterima secara global, Warren Buffett tetap berpegang pada prinsip investasi klasik: hanya menanamkan modal pada bisnis yang nyata dan produktif. Pandangan skeptisnya menjadi pengingat bahwa setiap investor perlu memahami risiko, bukan sekadar tergoda oleh tren sesaat.