Silicon Valley Bank (dok. SVB)
Dalam sejarah modern, bank run sering dikaitkan dengan depresi besar. Setelah kejatuhan pasar saham tahun 1929, para deposan Amerika mulai panik dan mencari perlindungan dengan menyimpan uang tunai. Serangkaian bank run pada ribuan bank terjadi pada awal 1930-an dalam efek domino.
1. Silicon Valley Bank (SVB)
Runtuhnya Silicon Valley Bank pada Maret 2023 adalah hasil dari bank run yang disebabkan oleh pemodal ventura. Bank ini melaporkan bahwa mereka membutuhkan 2,25 miliar dolar AS untuk menopang neraca keuangannya, dan pada akhir hari kerja berikutnya, para nasabah telah menarik sekitar 42 miliar dolar AS. Regulator menutup bank dan mengambil alih kendali atas aset-asetnya.
Silicon Valley Bank terakhir kali melaporkan aset sebesar 209 miliar dolar AS pada kuartal keempat tahun 2022, menjadikannya bank dengan kegagalan terbesar kedua sepanjang masa.
2. Washington Mutual (WaMu)
Washington Mutual yang memiliki aset sekitar 310 miliar dolar AS pada saat kegagalannya pada tahun 2008, adalah kegagalan bank terbesar di AS. Keruntuhannya disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk pasar perumahan yang buruk dan ekspansi yang cepat.
Bank ini juga mengalami kerugian ketika para nasabahnya menarik dana sebesar 16,7 miliar dolar AS dalam waktu dua minggu. Washington Mutual akhirnya dibeli oleh JPMorgan Chase dengan harga 1,9 miliar dolar AS.
3. Bank Wachovia
Wachovia Bank juga ditutup setelah para deposan menarik lebih dari 15 miliar dolar AS dalam waktu dua minggu setelah Wachovia melaporkan hasil laba yang negatif. Wachovia akhirnya diakuisisi oleh Wells Fargo dengan nilai 15 miliar dolar AS.
Sebagian besar penarikan di Wachovia terkonsentrasi di antara rekening komersial dengan saldo di atas batas yang diasuransikan oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), sehingga saldo tersebut turun hingga tepat di bawah batas FDIC.