Konversi mata uang adalah perubahan satuan mata uang namun masih memiliki nilai yang sama. Biasanya mata uang suatu negara dapat dikonversi menjadi emas atau mata uang lainnya.
Konversi mata uang ini sangat penting untuk perdagangan internasional sebab barang bersumber global (internasional) harus dibayar dengan mata uang yang disepakati. Saat suatu negara memiliki konvertibilitas mata uang yang buruk maka akan mempersulit untuk menukarnya dengan mata uang lainnya.
Hal itu tentunya menimbulkan risiko dan menjadi penghalang dalam melakukan perdagangan dengan negara-negara luar yang tidak memakai uang domestik.
Semakin kuat suatu ekonomi pada skala internasional, maka semakin besar pula kemungkinan mata uang tersebut akan dengan mudah diubah menjadi mata uang utama lainnya.
Sebuah kendala bagi pemerintah yang dapat menghasilkan mata uang dengan konversi yang rendah. Contohnya, pemerintah dengan cadangan mata uang asing keras biasanya membatasi konvertibilitas mata uang.
Negara-negara dengan mata uang yang memiliki konvertibilitas buruk berada dalam posisi tidak menguntungkan pada perdagangan internasional sebab transaksi tidak berjalan dengan lancar seperti negara yang memiliki konversi yang baik.
Padahal kenyataannya, hal tersebut akan menghalangi negara lain untuk bergabung dalam perdagangan dengan mereka. selain itu, konversi mata uang yang buruk juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat sebab peluang perdagangan internasional sudah terlewatkan.
Untuk menjadikan konversi mata uang suatu negara menjadi baik maka diperlukan pasokan mata uang fisik yang cukup. Itulah sebabnya mengapa beberapa negara lain menerapkan kontrol modal pada uang yang meninggalkan negaranya.
Sehingga saat terjadi ekonomi merosot ke dalam resesi, banyak investor yang sering mencari investasi di luar negeri atau mengubah mata uang mereka menjadi salah satu mata uang yang aman.
Oleh sebab itu, beberapa pemerintah menerapkan kontrol untuk mengatasinya dan memastikan uang tidak mengalir keluar dari negaranya selain itu untuk mengurangi juga pelarian modal selama masa ekonomi yang sulit itu terjadi.