BCA Cetak Laba Rp41 Triliun sampai Kuartal III-2024

Intinya sih...
- Laba BCA tumbuh 12,8% menjadi Rp41,1 triliun pada kuartal III-2024
- Penyaluran kredit tumbuh 14,5% menjadi Rp877 triliun, dengan permintaan kredit konsumer yang baik
Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA membukukan laba Rp41,1 triliun pada kuartal III-2024. Angka tersebut tumbuh 12,8 persen secara year on year (yoy).
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan laba tersebut ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
1. Penyaluran kredit tumbuh 14,5 persen
Selama 9 bulan pertama tahun 2024, BCA mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit hingga 14,5 persen (yoy) menjadi Rp877 triliun.
“Kami juga melihat permintaan kredit konsumer yang baik, tercermin dari pelaksanaan BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB lebih dari Rp78 triliun,” kata Jahja, Rabu (23/10/2024).
2. Penyaluran kredit korporasi tumbuh paling tinggi
Penyaluran pembiayaan per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, naik 15,9 persen (yoy), mencapai Rp395,9 triliun.
Kredit komersial naik 11,8 persen (yoy) menjadi Rp135,3 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,2 persen (yoy) hingga Rp120,1 triliun.
Total portofolio kredit konsumer naik 13,1 persen (yoy) menjadi Rp216,5 triliun, didorong kredit kepemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 10,7 persen (yoy) mencapai Rp130,4 triliun, serta kredit kendaraan bermotor (KKB) sebesar 17,9 persen (yoy) menjadi Rp64,1 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) naik 15 persen (yoy) mencapai Rp21,9 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 10,7 persen (yoy) menyentuh Rp214 triliun per September 2024, berkontribusi hingga 24,3 persen dari total portofolio pembiayaan.
Dari sisi kualitas kredit, tercatat rasio loan at risk (LAR) di level 6,1 persen per September 2024, membaik dari posisi setahun lalu di angka 7,9 persen. Kemudian, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) berada di tingkat yang terjaga 2,1 persen. Pencadangan NPL dan LAR pada tingkat yang memadai, masing-masing 193,9 persen dan 73,5 persen.
3. DPK hanya tumbuh 3,4 persen
Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 3,4 persen (yoy) menyentuh Rp1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 5,2 persen mencapai Rp915 triliun. Kemudian, total frekuensi transaksi BCA tumbuh sebesar 21 persen (yoy), mencapai 26 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024.
Frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 23 miliar, naik 24 persen (yoy). Jumlah nasabah yang menggunakan BCA Mobile mencapai lebih dari 31 juta. Sementara itu, pengguna myBCA tumbuh 8 kali dalam 2 tahun terakhir menjadi lebih dari 6 juta.