Memasuki Usia Berlian, BNI Menuju Bank Internasionalnya Indonesia

Jakarta, IDN Times -- Usia 75 tahun adalah satu periode penting dalam kehidupan, bukan lagi sekadar berkilau sebening perak yang kerap disematkan untuk usia 25 tahun, atau menarik seindah emas yang kerap ditempelkan pada siapa pun yang berusia 50 tahun. Usia 75 tahun kerap dimaknai sebagai usia berlian. Seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang juga menyentuh usia 75 tahun, hari ini, telah melalui terpaan dan cobaan yang keras, seperti berlian yang semakin kuat dan sekaligus semakin cantik setelah diasah dalam proses panjang nan rumit hingga menjadi semakin bernilai tinggi dan dicari banyak orang.
BNI kini menjadi tempat bagi puluhan juta orang yang memercayakan simpanannya, ada ratusan ribu orang (di luar kartu kredit) yang telah mendapatkan pembiayaan dari BNI untuk banyak tujuan dan cita–cita, dan terdapat hampir 800.000 perusahaan yang mencatatkan rekeningnya di BNI. Tidak hanya itu, terdapat 154.000 pemilik usaha kecil yang kini mendapatkan tambahan penghasilan karena bergabung menjadi BNI Agen46, atau kepanjangan tangan BNI dengan masyarakat yang memiliki keterbatasan akses ke outlet bank terdekat.
1. Lokomotif pembangunan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir menuturkan, BUMN seperti BNI merupakan lokomotif pembangunan, baik secara ekonomi maupun korporasi. Khusus bagi BNI, perusahaan ini akan menjadi bank internasionalnya Indonesia. Salah satunya tugasnya adalah mengantarkan UMKM di Indonesia untuk ekspor, sehingga produk-produknya bisa ke pasar dunia.
"BNI akan punya strategi baru yang lebih kuat dan mudah-mudahan kita doakan terus melompat lebih tinggi," ujarnya.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan, BNI harus beradaptasi dengan kondisi saat ini dan menjadi tetap muda dan dinamis dengan transformasi.
"Pada usia 75 tahun kami bertransformasi. Kami semakin dewasa, tetapi juga harus adaptif, memperkuat kolaborasi. Transformasi ini bukan berarti kami ikut-ikutan. Sebab, ini tidak hanya sekarang, namun kami juga melihat sampai ke depan, lima tahun ke depan, misalnya. Dan juga bukan berarti kaku, harus strik dengan itu, tidak. Makanya, ada RACE (risk, agile, collaborative, dan execution). Itu tema kami dalam melakukan transformasi. Kemampuan digital dan punya daya saing global, itu jadi top priority di BNI," ujarnya.