Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bank Syariah Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Intinya sih...

  • Labar bersih BSI kuartal III-2024 mencapai Rp5,11 triliun, tumbuh 21,6% dari tahun sebelumnya.
  • Aset BSI per September 2024 mencapai Rp371 triliun, tumbuh 15,91% (yoy) dengan ROE 17,59%.

Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih Rp5,11 triliun pada kuartal III-2024.

Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan 21,6 persen dibandingkan capaian laba bersih pada kuartal III-2023 di angka Rp4,2 triliun.

1. Pendapatan BSI tumbuh double digit

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pendapatan margin bagi hasil bank sebesar Rp18,41 triliun tumbuh 11,98 persen secara year on year (yoy). Kemudian, Fee Based Income juga tumbuh 30,14 persen (yoy) menjadi Rp3,94 triliun, menjadikan pendapatan operasional sebelum pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP) BSI sebesar Rp8,52 triliun, tumbuh 7,61 persen (yoy).

Aset BSI per posisi September mencapai Rp371 triliun, tumbuh 15,91 persen (yoy), dengan Return of Equity (ROE) berada pada posisi 17,59 persen.

“Kami tetap tumbuh double digit sampai triwulan III di tengah makro ekonomi yang cukup menantang dengan tingginya reference rate. Namun, BI mulai menurukan suku bunga acuannya,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi dikutip dari keterangan resmi, Rabu (30/10/2024).

2. DPK BSI tembus Rp301 triliun

Suasana Bank Syariah Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Hingga akhir kuartal III-2024, Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI ada di posisi Rp301,22 triliun, tumbuh 14,92 persen. Komposisi DPK didominasi produk tabungan yang pada periode yang sama tumbuh 13,4 persen (yoy) menjadi Rp130,18 triliun. Adapun rasio dana murah (CASA) berada pada posisi 61,69 persen.

Kenaikan tabungan sejalan dengan peningkatan customer base yang sejak merger rata-rata bertambah 2,5 juta nasabah per tahun.

Di sisi lain, DPK dari Tabungan Bisnis BSI sendiri per September 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 34,83 persen (yoy). Untuk Tabungan Wadiah juga tumbuh 19,04 persen, dan Tabungan Haji melonjak tumbuh 16,47 persen dengan penetrasi sebanyak 5,39 juta rekening.

3. Pembiayaan BSI tumbuh 15,28 persen

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengajak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 . (Dok/Istimewa).

Pada kuartal III-2024, total pembiayaan BSI mencapai Rp267,06 triliun tumbuh 15,28 persen, tumbuh di atas rata-rata industri, yakni 11,3 persen per Agustus 2024. Semua segmen tumbuh double digit, di mana segmen wholesale tumbuh 12,17 persen, retail 17,3 persen, dan consumer tumbuh 16,27 persen.

Dari sisi kualitas pembiayaan, tercatat non-performing financing (NPF) Gross sebesar 1,97 persen.  Dari beberapa produk pembiayaan BSI terdapat Produk Cicil Emas yang pertumbuhannya meningkat 143,41 persen, dan memiliki NPF sebesar 0,00 persen.

Produk itu merupakan unique product BSI yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar lagi seiring dengan meningkatnya tren investasi emas. Pembiayaan cicil emas BSI naik 5-6 kali lipat sejak merger yang dipicu peningkatan harga emas secara signifikan.

Editorial Team