Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-17 at 19.25.24.jpeg
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anggoro Eko Cahyo (kanan) bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Prof. Dr. H. Haedar Nashir Msi. (kiri) menandatangani MoU layanan perbankan syariah antara BSI dan PP Muhammadiyah yang dilakukan di tengah rangkaian Milad Muhammadiyah ke 113 di Bandung, Senin (17/11). (dok. BSI)

Intinya sih...

  • Ruang lingkup kerja sama antara BSI dan PP Muhammadiyah mencakup solusi cash management, produk dana syariah, pembiayaan berbasis prinsip syariah, serta kemitraan usaha lain.

  • BSI akan bergabung dalam aplikasi Muhammadiyah Aisyiyah SuperApp (MASA) untuk integrasi ekosistem digital dan menyediakan platform pembayaran iuran Muhammadiyah melalui aplikasi BYOND.

  • Ketua Umum PP Muhammadiyah mengapresiasi komitmen BSI dalam mendukung penguatan ekonomi umat melalui layanan perbankan syariah, sementara Direktur Utama BSI siap mendukung berbagai kegiatan PP Muhammadiyah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pengembangan ekonomi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Kerja sama ini berfokus pada penerapan prinsip syariah melalui penyediaan solusi transaksi keuangan syariah bagi seluruh jejaring ekonomi umat, khususnya di lingkungan AUM.

Penandatanganan MoU berlangsung di Bandung pada Senin (17/11). Dokumen tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir M.Si. Agenda ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Milad Muhammadiyah ke-113 (1912–2025), yang dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Bandung, Jawa Barat.

Hadir dalam kesempatan tersebut Komisaris Utama BSI, Prof. Muhadjir Effendi, Direktur Retail Banking BSI, Kemas Erwan Husainy, serta jajaran pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

1. Ruang lingkup kerja sama

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyediakan uang tunai sebesar Rp42,88 triliun. (Dok/Istimewa).

Kedua pihak sepakat menjalin kerja sama dalam pemanfaatan layanan perbankan berbasis syariah. Ruang lingkupnya mencakup solusi cash management untuk pengelolaan likuiditas, pemanfaatan produk dana seperti tabungan mudharabah, giro, dan deposito, serta pembiayaan berbasis prinsip syariah.

Kerja sama itu juga meliputi kemitraan usaha lain, antara lain pembukaan loket Payment Point Online Bank (PPOB), co-branding Kartu Anggota/Pegawai/Mahasiswa dengan multifunction card, serta kolaborasi non-komersial untuk mendukung kemandirian umat, khususnya pengembangan komunitas UMKM.

2. Integrasi ekosistem digital

Bank Syariah Indonesia atau BSI (bareksa.com)

BSI pun akan bergabung dalam aplikasi Muhammadiyah Aisyiyah SuperApp (MASA). Saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahap pengembangan dan akan menjadi payung bagi seluruh platform digital Muhammadiyah, termasuk SatuMu. Melalui SatuMu, layanan keanggotaan (KTAM), organisasi (DOM), iuran (IuranMU), tata kelola AUM, layanan kesehatan, dan berbagai layanan lainnya akan terhubung dalam satu ekosistem digital.

SatuMu memiliki enam fitur utama, dua di antaranya sudah aktif: Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah yang telah merekam 3 juta anggota, serta Direktori Organisasi Muhammadiyah (DOM) yang mencatat struktur organisasi dari tingkat PP hingga ranting. Empat fitur lainnya masih dalam tahap pengembangan, yakni IuranMU, JDIH (Jaringan Informasi dan Dokumentasi Hukum), Sistem Manajemen AUM, dan Sistem Manajemen Kesehatan (PKU).

Sebagai bank syariah terbesar, BSI akan menyediakan platform pembayaran iuran Muhammadiyah melalui aplikasi BYOND, serta platform manajemen AUM. Pada kesempatan yang sama, BSI juga menyerahkan bantuan beasiswa kepada 31 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung untuk mendukung biaya pendidikan mereka.

3. Sinergi kebaikan untuk umat

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Umum PP Muhammadiyah mengpresiasi komitmen BSI dalam mendukung penguatan ekonomi umat melalui layanan perbankan syariah. Ia menegaskan, Muhammadiyah terus bergerak memajukan umat melalui berbagai bidang, sementara BSI sebagai bank syariah milik pemerintah memiliki misi serupa. “Mudah-mudahan MoU ini membawa manfaat bagi umat,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama BSI mengaku bersyukur dapat berkolaborasi dengan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Menurutnya, Muhammadiyah merupakan organisasi Islam tertua sekaligus inisiator gerakan ekonomi syariah yang berperan penting dalam perjalanan bangsa dan pengembangan ekonomi syariah nasional.

Anggoro menegaskan, BSI siap mendukung berbagai kegiatan PP Muhammadiyah melalui 1.039 kantor cabang di seluruh Indonesia. Kolaborasi ini, katanya, ibarat sinergi untuk membangun “ekosistem kebaikan” yang diwujudkan melalui literasi dan edukasi keuangan syariah, integrasi platform transaksi digital syariah, sistem zakat, infak, dan sedekah berbasis aplikasi BAIQ Core, serta berbagai kemitraan strategis lainnya dengan AUM.

Saat ini BSI telah bekerja sama dengan PP Muhammadiyah melalui hampir 6.000 rekening AUM yang mencakup layanan kesehatan, pendidikan, dan sektor lainnya. BSI berharap kolaborasi ini dapat diperluas ke lebih banyak Amal Usaha Muhammadiyah. BSI juga telah melayani ekosistem AUM, termasuk pegawai, guru, dosen, dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya, dengan jumlah nasabah yang telah melampaui 50 ribu orang. (WEB)

Editorial Team