BSI Siapkan Uang Tunai Rp45 T buat Ramadan dan Lebaran 2024

18 Mar 2024, 13:57 WIB

Vadhia Lidyana

Konferensi pers operasional Ramadan Bank Syariah Indonesia (BSI). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menyiapkan uang tunai Rp45 triliun untuk Ramadan hingga Lebaran 2024.
Uang tunai tersebut naik 20 persen dari tahun lalu dan tersedia di ATM serta kantor cabang BSI di seluruh Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menyiapkan uang tunai sebesar Rp45 triliun untuk kebutuhan masyarakat saat Ramadan hingga Lebaran 2024.

Direktur Manajemen Risiko BSI, Grandhis Helmi Harumansyah mengatakan, jumlah uang tunai tersebut naik 20 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp37 triliun.

“Ramadan tahun ini 2024 dan masa libur Lebaran, kami dari BSI sudah mempersiapkan cash yang cukup, liquidity yang cukup untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan transaksi di BSI,” kata Grandhis dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/3/2024).

1. Tersebar di ATM dan kantor cabang

Suasana Bank Syariah Indonesia (IDN Times/Umi Kalsum)

Grandhis mengatakan, ketersediaan uang tunai itu tersebar di ATM dan kantor cabang BSI di seluruh Indonesia.

“Apabila ada nasabah dan masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang cash pecahan kecil bisa di cabang kami,” ujar Grandhis.

2. Penukaran uang pecahan kecil untuk THR Lebaran sudah dimulai

ilustrasi uang rupiah baru (IDN Times/Tata Firza)

Adapun penukaran uang pecahan kecil untuk kebutuhan THR Lebaran sudah bisa dilakukan di seluruh kantor cabang BSI sejak awal Ramadan atau 12 Maret 2024 lalu.

“Untuk penukaran sudah bisa mulai dilakukan penukaran di semua cabang, sudah dimulai sejak awal Ramadan,” tutur Grandhis.

3. BSI imbau masyarakat tak menjual lagi uang yang telah ditukar

Bank Syariah Indonesia atau BSI (bareksa.com)

Dalam kesempatan itu, Grandhis mengimbau masyarakat untuk menukar uang secukupnya, alias tidak berlebihan. Dia juga mengimbau uang yang telah ditukar untuk tidak dijual lagi.

“Kita tidak harapkan nasabah melakukan penukaran berlebihan dan ditukar lagi di luar,” ucap Grandhis.