ilustrasi kredit (IDN Times/Aditya Pratama)
Selain itu, perserian mencatatkan rasio kredit macet atau non-performing-loans (NPL) turun menjadi 2,5 persen pada Juni 2023.
“Salah satu yang patut digarisbawahi adalah perbaikan dalam kualitas aset, seperti ditunjukkan dari penurunan signifikan pada rasio gross NPL menjadi 2,5 persen pada Juni 2023 dari 3,5 persen pada Juni 2022. Dengan raihan positif ini kami meyakini dapat mencapai target 2023 dengan baik,” tutur Lani.
Adapun jumlah kredit/pembiayaan, naik 8,6 persen (yoy) menjadi Rp206 triliun (atau Rp205,1 triliun di luar pembiayaan Salam). Pertumbuhan itu didukung oleh kinerja bisnis corporate banking yang tumbuh 13,2 persen (yoy), consumer banking tumbuh 8 persen (yoy). Lalu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 4,8 persen (yoy), sedangkan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 14,6 persen (yoy), termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).
“Meskipun dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan, strategi yang kami terapkan dengan cermat dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah telah membuahkan hasil yang baik. Kami akan terus fokus dalam menyediakan solusi keuangan yang inovatif, berkelanjutan, dan kemudahan akses keuangan bagi seluruh stakeholders, senantiasa memberikan dukungan untuk aspirasi keuangan nasabah, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi," ujar Lani.