Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Djarum Grup
Djarum Grup (commons.wikimedia.org/Djarum)

Intinya sih...

  • Djarum Group berakar dari industri rokok kretek melalui PT Djarum yang didirikan oleh Oei Wie Gwan pada 21 April 1951 di Kudus, Jawa Tengah.

  • Sektor properti menduduki posisi penting sebagai salah satu pilar diversifikasi dengan beberapa entitas seperti PT Cipta Karya Bumi Indah dan PT Fajar Surya Perkasa.

  • Salah satu daftar anak perusahaan Djarum Group yang paling mencolok berada di sektor finansial, yaitu melalui PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Daya Network Lestari (Alto).

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu mungkin sudah sering mendengar nama Djarum Group, terutama karena bisnis rokok-kreteknya yang populer di Indonesia. Namun, ternyata daftar anak perusahaan Djarum Group jauh lebih beragam dan meliputi banyak sektor usaha.

Kamu akan melihat bagaimana lini bisnis Djarum Group ini membentang ke bidang properti, finansial, teknologi, dan lainnya. Yuk, simak daftar anak perusahaan Djarum Group yang kini bergerak lintas industri. Apa saja, ya?


1. Latar belakang singkat Djarum Group

foto Michael Bambang Hartono (trenasia.id)

Awalnya, Djarum Group berakar dari industri rokok kretek melalui PT Djarum yang didirikan oleh Oei Wie Gwan pada 21 April 1951 di Kudus, Jawa Tengah. Setelah mengalami kebakaran pabrik dan meninggalnya pendiri, perusahaan kemudian diteruskan oleh dua putranya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. 

Seiring waktu, mereka menyadari bahwa mengandalkan satu industri saja (rokok) kurang aman di tengah regulasi yang semakin ketat dan persaingan yang makin sengit. Maka muncul strategi diversifikasi, seperti sektor keuangan, elektronik, properti, ritel, dan lain-lain. 

Bisa dibilang, daftar anak perusahaan Djarum Group menjadi sangat panjang dan lintas sektor, yang mencerminkan bahwa grup ini tak hanya sekadar produsen rokok tetapi pemain besar dalam perekonomian Indonesia.

2. Sektor properti

PT Graha Padma Internusa (grahapadma.com)

Sektor properti menduduki posisi penting sebagai salah satu pilar diversifikasi. Beberapa entitas yang tercatat antara lain PT Cipta Karya Bumi Indah, PT Fajar Surya Perkasa, PT Manager Lestari, PT Inti Karya Bumi Indah dan PT Graha Padma Internusa.

Mengapa properti menjadi pilihan? Karena properti menyediakan aset fisik yang valuasinya bisa meningkat dengan waktu dan menjadi “tambahan” di portofolio konglomerat sebagai proteksi terhadap fluktuasi. Hal ini menunjukkan bahwa Djarum Group memang sudah berpikir jangka panjang, ya.

Meski sektor properti punya risiko, seperti regulasi lahan, harga tanah, likuiditas, namun kehadiran banyak entitas properti dalam daftar anak perusahaan Djarum Group menunjukkan bahwa mereka bersedia mengambil risiko dan mengelola aset jangka panjang.


3. Bisnis rokok jadi akar utama

ilustrasi Djarum Super Espresso Gold (djarumsuper.com)

Tentunya, inti dari cerita daftar anak perusahaan Djarum Group berawal dari bisnis rokok melalui PT Djarum. Inilah titik masuk grup ke dunia industri dan pendorong awal bagi kekuatan finansial mereka.

Walaupun mereka kemudian meluas ke banyak sektor, bisnis rokok tetap menjadi pondasi dan identitas awal, yang membuat grup ini mampu membangun reputasi, jaringan, dan modal untuk ekspansi

Bagi kamu yang tertarik dengan bisnis tradisional, bagian ini menunjukkan bahwa meski banyak diversifikasi, “bisnis inti” tetap dijalankan dan dijaga kualitasnya agar fondasi tetap kuat.


4. Finansial dan perbankan

ilustrasi BCA Syariah (bcasyariah.co.id)

Salah satu daftar anak perusahaan Djarum Group yang paling mencolok berada di sektor finansial, yaitu melalui PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Daya Network Lestari (Alto). Kepemilikan besar di BBCA misalnya menunjukkan bahwa Djarum Group tak cuma ingin bermain di sektor produksi tetapi juga mengontrol alur modal dan keuangan.

Bagi kamu yang tertarik investasi atau memahami konglomerasi bisnis, poin ini penting banget, sebab ketika sebuah grup menguasai perbankan, maka diversifikasi bisnis menjadi jauh lebih kuat, karena mereka bisa mendapatkan akses ke modal sendiri, serta bisa mengantisipasi perubahan ekonomi lebih baik daripada pemain yang hanya di satu sektor.


5. Elektronik dan teknologi

ilustrasi gaming monitor Polytron (polytron.co.id)

Dalam daftar anak perusahaan Djarum Group juga terdapat unit di bidang elektronik dan teknologi seperti PT Hartono Istana Teknologi (merek Polytron) dan layanan streaming seperti Mola TV. 

Masuk ke elektronik/teknologi menunjukkan bahwa grup ini menyadari bahwa masa depan ada pada inovasi dan digitalisasi. Barang elektronik dan layanan digital punya potensi pertumbuhan tinggi, sehingga menjadi ladang ekspansi yang menjanjikan.

Untuk kamu yang mengikuti tren teknologi, melihat bahwa Djarum Group ikut “terjun” ke situ berarti mereka tidak hanya konservatif di industri lama tetapi juga aktif mencari peluang baru agar tetap relevan di era milenial dan pascamilenial.


6. Perkebunan/kehutanan

foto PT Hartono Plantation Indonesia (linkedin.com/HPI Agro)

Sektor perkebunan dan kehutanan juga masuk dalam daftar anak perusahaan Djarum Group. Perusahaan-perusahaan seperti PT Bukit Muria Jaya, PT Fajar Surya Swadaya, PT Hartono Plantation Indonesia, PT Muria Sumba Manis serta PT Silva Rimba Lestari tercatat sebagai bagian dari portofolio. 

Sektor ini sering kali memberi keuntungan jangka panjang melalui komoditas, pengelolaan lahan, dan sumber daya alam yang nilainya bisa meningkat, terutama jika dikelola dengan baik. Untuk Djarum Group, memiliki unit di sektor ini berarti mereka juga tidak takut dengan bisnis yang berbasis fisik dan “hulu”.

Namun tentu saja, bisnis ini juga menuntut pengelolaan lingkungan, regulasi, dan tanggung-jawab sosial yang tinggi, jadi masuknya sektor ini ke daftar anak perusahaan Djarum Group menunjukkan komitmen untuk multi-lini dan bukan sekadar bisnis ringan.


7. Ritel, infrastruktur telekomunikasi, dan makanan-minuman jadi tiga pilar ekspansi

foto Kopi Gadjah (kopigadjah.id)

Masih banyak sektor lain dalam daftar anak perusahaan Djarum Group, termasuk ritel seperti PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC), infrastruktur telekomunikasi seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), serta makanan dan minuman seperti PT Savoria Kreasi Rasa (produsen Yuzu, Kopi Gadjah, Caffino, dll). 

Ritel memberikan kesempatan untuk menyentuh konsumen secara langsung, dan Djarum Group lewat RANC menancapkan diri di pasar supermarket premium. Infrastruktur telekomunikasi adalah tulang punggung perkembangan digital dan komunikasi melalui TOWR dan SUPR, grup ini ikut menjadi “pemain” dalam pembangunan jaringan. Sementara makanan dan minuman adalah bisnis yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan bisa menjadi aliran pendapatan stabil.

Bagi kamu yang melihat bisnis dari sisi konsumen (B2C), bagian ini menarik karena menunjukkan bagaimana daftar anak perusahaan Djarum Group melingkupi hampir semua lapisan, dari produksi rokok, elektronik, hingga konsumsi sehari-hari.


8. Modal ventura dan startup

foto No Na girlband bentukan 88rising (88rising.com)

Dalam daftar anak perusahaan Djarum Group juga termasuk unit investasi modal ventura seperti GDP Venture yang melakukan investasi ke berbagai startup seperti Blibli, Halodoc, Tiket.com, dan 88rising. Hal ini mengisyaratkan bahwa Djarum Group tidak hanya fokus pada bisnis yang sudah “mapan”, tetapi juga bersiap menghadapi perubahan ekonomi digital dan sektor yang sedang tumbuh cepat, ya. 

Guys, investor-startup dan teknologi menjadi ujung tombak bisnis masa depan, dan kehadirannya dalam portofolio Djarum menunjukkan visi jangka panjang. Jadi, untuk kamu yang tertarik dengan startup, teknologi, dan investasi, ini menjadi catatan penting kalau konglomerat besar juga melihat potensi di luar “zona nyaman” mereka dan siap mengadopsi strategi yang lebih dinamis.

Mengetahui daftar anak perusahaan Djarum Group bukan hanya sekadar daftar nama, tetapi membantu kamu memahami bagaimana konglomerat besar membangun kekuatan mereka melalui diversifikasi, strategi jangka panjang, serta adaptasi terhadap perubahan ekonomi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk memperluas wawasan kamu, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team