ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Dari kelompok non makanan sendiri, komoditas penyumbang inflasi adalah bensin (0,06 persen dan tarif pulsa ponsel (0,04 persen). Selanjutnya, ada uang sekolah SD dan uang sekolah SMA (masing-masing sebesar 0,02 persen) serta uang sekolah SMP (0,01 persen).
Naiknya angka inflasi juga didorong makin mahalnya tarif sewa rumah dan upah pembantu rumah tangga yang masing-masing menyumbang sebesar 0,01 persen. Kemudian ada juga, ketupat atau lontong sayur, mie, nasi dengan lauk, rokok kretek, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
"Jadi inflasi Juli 2018 utamanya pertama disebabkan kenaikan harga telur ayam ras. Kedua, kenaikan daging ayam ras. Dan ketiga, harga bensin," ujar Suhariyanto.
Pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 0,28 persen. Dari 82 kota, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,47 persen dan terendah terjadi di Depok, Banyuwangi, dan Surabaya masing-masing sebesar 0,03 persen.