Presiden Gustavo Petro pada Juni 2025, secara resmi mengesahkan revisi undang-undang ketenagakerjaan yang memperketat aturan kontrak kerja dan memperbesar upah lembur serta tunjangan kerja saat hari libur. Perubahan penting meliputi peningkatan tarif upah lembur dan pembatasan kontrak kerja jangka pendek.
“Saya menandatangani reformasi ketenagakerjaan di depan Bolivar dan para pekerja,” menurut Petro dalam keterangan resmi.
Parlemen Kolombia mencatat bahwa undang-undang ini akan mewajibkan perusahaan memberikan tunjangan kesehatan dan pensiun bagi pekerja paruh waktu serta kurir aplikasi digital.
“Penyesuaian ini akan meningkatkan beban usaha kecil dan menengah secara signifikan,” kata senator oposisi.
Data resmi pemerintah mengungkapkan bahwa biaya tenaga kerja diperkirakan naik hingga 35 persen, yang berpotensi memicu pengurangan karyawan secara besar-besaran, terutama di sektor-sektor yang sangat bergantung pada jam kerja bergilir.