Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
5 Ide Bisnis Ternak yang Cuma Butuh Modal Rp 5-10 Juta!
yourstory.com

Intinya sih...

  • Ternak LeleLele mudah dipelihara, cepat dipanen, dan memiliki pasar luas sebagai bahan baku makanan.

  • Ternak Ayam KampungAyam kampung fleksibel dalam pemeliharaan, menghasilkan daging dan telur dengan harga tinggi.

  • Ternak KambingKambing cocok untuk investasi jangka menengah dengan potensi keuntungan yang besar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memulai usaha ternak sering kali dianggap membutuhkan modal besar, padahal sebenarnya ada banyak pilihan bisnis yang bisa dijalankan dengan modal terbatas. Dengan dana sekitar Rp5–10 juta, kamu sudah bisa mencoba berbagai jenis usaha ternak yang memiliki prospek menjanjikan. Kuncinya ada pada pemilihan hewan ternak yang tepat, manajemen pemeliharaan yang baik, serta strategi pemasaran yang efektif. Dengan kombinasi tersebut, modal kecil sekalipun bisa berkembang menjadi penghasilan yang stabil.

Selain keuntungan finansial, bisnis ternak juga memberikan peluang jangka panjang karena kebutuhan pangan masyarakat tidak pernah berhenti. Mulai dari daging, telur, hingga ikan, semuanya memiliki pasar yang luas dan permintaan yang cenderung stabil. Hal ini menjadikan usaha ternak sebagai salah satu sektor bisnis yang tahan terhadap perubahan tren dan krisis. Bagi kamu yang ingin memulai usaha dengan risiko terukur dan pasar yang jelas, ternak bisa menjadi pilihan yang tepat.

1. Ternak Lele

http://transferfactorformula.com

Lele adalah jenis ikan air tawar yang dikenal mudah dipelihara dan memiliki permintaan pasar tinggi sepanjang tahun. Dengan modal Rp5–10 juta, kamu sudah bisa membuat kolam terpal ukuran sedang, membeli bibit lele sekitar 3.000–5.000 ekor, serta menyediakan pakan pelet untuk kebutuhan 2–3 bulan. Keunggulan ternak lele adalah siklus pertumbuhannya yang cepat, yaitu sekitar 2–3 bulan sudah bisa dipanen dengan ukuran konsumsi. Hal ini membuat modal yang dikeluarkan bisa kembali dengan cepat.

Pasar lele sangat luas karena banyak digunakan sebagai bahan baku warung pecel lele, restoran, hingga kebutuhan rumah tangga. Selain itu, harga lele relatif stabil dan mudah dijual di pasar lokal. Dengan sistem pemeliharaan yang baik, tingkat kematian ikan bisa ditekan dan hasil panen semakin optimal. Bisnis ini cocok untuk pemula yang ingin memulai usaha ternak dengan modal kecil namun perputaran uang cepat.

2. Ternak Ayam Kampung

ilustrasi ayam kampung (pexels.com/Rodrigo Menezes)

Ayam kampung memiliki nilai jual tinggi karena dagingnya dianggap lebih sehat dan gurih dibanding ayam ras. Dengan modal Rp5–10 juta, kamu bisa memulai usaha dengan membeli sekitar 100–200 ekor DOC (day-old chicken), membangun kandang sederhana dari bambu atau kayu, serta menyediakan pakan campuran berupa dedak, jagung, atau pelet. Pemeliharaan ayam kampung cukup fleksibel, bisa dengan sistem umbaran bebas atau kandang tertutup, tergantung kondisi lahan.

Selain menghasilkan daging, ayam kampung juga bisa dipelihara untuk produksi telur yang harganya lebih mahal dibanding telur ayam ras. Permintaan ayam kampung selalu ada, baik dari pasar tradisional, rumah makan, maupun konsumen perorangan. Dengan masa pemeliharaan 5–6 bulan, ayam kampung siap dijual dengan harga berkali lipat dari biaya perawatan. Bisnis ini sangat potensial bagi yang ingin keuntungan stabil dengan risiko kematian ternak relatif rendah.

3. Ternak Kambing

Kambing-kambing yang dipelihara untuk jadi hewan kurban. (freepik.com/aleksandarlittlewolf)

Kambing merupakan salah satu ternak yang paling banyak dicari, terutama menjelang Iduladha dan untuk kebutuhan aqiqah. Dengan modal Rp5–10 juta, kamu bisa membeli 1–2 ekor kambing bakalan, membuat kandang dari bambu, serta menyediakan pakan berupa rumput gajah atau hijauan lain. Masa pemeliharaan kambing membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 6–12 bulan, namun potensi keuntungan dari kenaikan bobot kambing sangat besar.

Selain dijual pada momen keagamaan, kambing juga memiliki pasar tetap di rumah makan sate, gulai, maupun penyedia jasa akikah. Harga jual kambing cenderung meningkat setiap tahun, sehingga bisa menjadi investasi jangka menengah yang menguntungkan. Dengan perawatan yang konsisten dan menjaga kesehatan ternak, nilai jual kambing bisa naik 30–50 persen dari modal awal.

4. Ternak Burung Puyuh

Burung puyuh (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Burung puyuh termasuk ternak yang populer untuk usaha skala kecil karena siklus produksinya cepat. Dengan modal Rp5–10 juta, kamu bisa membeli sekitar 500 ekor burung puyuh petelur, membuat kandang bertingkat sederhana, serta menyiapkan pakan. Burung puyuh mulai bertelur di usia 6–7 minggu dan bisa menghasilkan hingga 250 butir telur per ekor setiap tahun. Dengan begitu, pemasukan harian dari penjualan telur bisa langsung dirasakan.

Selain telur, daging puyuh juga memiliki pasar tersendiri dengan harga cukup tinggi. Konsumsi pakan burung puyuh relatif sedikit dibanding ayam, sehingga biaya operasional lebih hemat. Telur puyuh juga mudah dijual, baik di pasar tradisional maupun ke pedagang makanan. Keuntungan bisnis ini bisa lebih maksimal jika kamu menjual langsung ke konsumen atau memasok ke warung makan dan katering.

5. Ternak Ikan Nila

http://www.tandapagar.com

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang banyak diminati karena rasanya enak, pertumbuhannya cepat, dan perawatannya mudah. Dengan modal Rp5–10 juta, kamu bisa membuat kolam terpal ukuran sedang, membeli sekitar 1.000–2.000 ekor bibit ikan nila, serta menyiapkan pakan. Dalam waktu 4–6 bulan, ikan nila bisa dipanen dengan bobot 300–500 gram per ekor, yang sangat laku di pasaran.

Pasar ikan nila sangat luas, mulai dari pasar tradisional, restoran, hingga pemasok katering. Harga ikan nila juga stabil dan cenderung meningkat, apalagi saat permintaan konsumsi ikan nasional naik. Selain itu, ikan nila memiliki ketahanan tubuh yang baik sehingga risiko kematian lebih rendah dibanding jenis ikan lainnya. Dengan strategi pemasaran yang tepat, ternak nila bisa menjadi sumber keuntungan jangka panjang.

Dari ternak lele hingga kambing, setiap ide usaha memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing. Dengan modal Rp5–10 juta, siapa pun bisa memulai bisnis ternak skala kecil sebagai langkah awal menuju kemandirian finansial. Yang terpenting adalah konsistensi dalam perawatan, manajemen biaya yang baik, serta kemampuan membaca peluang pasar. Jika dijalankan dengan serius, usaha kecil ini bisa berkembang menjadi sumber penghasilan besar di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team